Memutuskan untuk memelihara anjing dan kucing, tentu banyak pertimbangan yang harus diambil apakah sudah memiliki kesiapan untuk memeliharanya. Ada kebahagiaan setelah hewan-hewan tersebut berhasil kita bawa pulang. Saat mengamati peliharaan di rumah tentu banyak tingkah lucu dan kesenangan kecil yang membuat kita semakin sayang pada makhluk berkaki empat yang menggemaskan tersebut.
Banyak cara yang dilakukan oleh pemilik untuk mengekspresikan rasa sayangnya kepada hewan peliharaannya, seperti menyediakan makanan berkualitas dan perawatan khusus ke salon bahkan ada yang mengijinkan hewan kesayangannya tidur bersama-sama di dalam kamar.
Namun, apakah para pemilik hewan telah mengetahui bahwa ternyata hewan kesayangan kita dapat menularkan penyakit kepada kita? Melalui artikel ini, kita akan bersama-sama mengenal beberapa penyakit tular hewan dan pencegahan yang dapat dilakukan agar kita tetap nyaman dan aman hidup berdampingan dengan mereka
Toxoplasmosis
Jika kita berbicara mengenai penyakit dari kucing, toxoplasma atau toxoplasmosis adalah penyakit yang di urutan pertama, walaupun sebenarnya penyakit ini tidak hanya ditularkan oleh kucing saja. Penyakit ini disebabkan oleh parasit bernama Toxopasma gondii yang dapat menimbulkan radang di berbagai organ tubuh seperti jantung, paru-paru, mata, otak dan selaput otak, hati.
Siklus penularan penyakit ini dimulai saat kucing memakan daging atau hewan buruan yang membawa parasit ini di tubuhnya. Di dalam usus kucing, Toxoplasma gondii akan berkembang hingga terbentuk ookista yang akan ikut keluar bersama tinja kucing. Ookista ini dapat menginfeksi hewan ternak seperti sapi atau kambing, mencemari lingkungan, dan menginfeksi hewan-hewan kecil yang menjadi buruan kucing.
Penularan kepada manusia terjadi saat manusia mengkonsumsi daging yang tidak diolah dengan baik (kondisi setengah matang), kontak dengan lingkungan yang tercemar, atau secara kongenital yaitu ibu yang terinfeksi saat sedang hamil menularkan kepada bayinya melalui placenta. Penularan yang terjadi di awal kehamilan dapat menyebabkan abortus janin atau anak lahir mati.
Jika infeksi terjadi dalam trimester akhir, gejala klinis tidak akan langsung terlihat, tetapi dapat menyebabkan kecacatan pada bayi seperti hidrosefalus, kelainan mata, pengapuran otak , kerusakan jaringan paru atau retinocchoriditis.
Sedangkan pada orang dengan imunitas yang baik, gejala yang ditimbulkan hampir tidak ada (subklinis), jika ada keluhan gejala yang dirasakan hanya berupa demam ringan, pembengkakan limfoglandula terutama di bagian leher, dan meriang yang akan segera hilang dalam beberapa hari.
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan memberikan makanan yang baik pada kucing, mencegah kucing berburu tikus dan burung, membersihkan lingkungan sekitar agar tidak digunakan kucing sebagai tempat membuang kotoran, mempersiapkan makanan dengan baik dan benar-benar dimasak hingga matang sempurna.
Toxocara (larva migran)
Penyebab larva migran pada manusia adalah larva cacing Toxocara cati yang hidup di kucing dan Toxocara canis yang hidup pada anjing. Toxocara merupakan cacing yang paling umum menginfeksi anjing dan kucing terutama yang masih baru lahir, dan dapat ditularkan oleh induk pada anaknya saat hamil dan menyusui