Lihat ke Halaman Asli

Christine Coroline Ebraw

Mahasiswi UAJY'19

Memahami Perbedaan Budaya di Fase Digital

Diperbarui: 8 Maret 2021   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: unpi/antaranews

Perbedaan  memang sering kali sebagai pemicu utama dalam sebuah pertikaian baik dari segi perbedaan suku, budaya, bahasa, agama, dan ras. 

Di era globalisasi banyak sekali fenomena yang tidak bisa dihindari dengan seiringnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin membuka pola pikir manusia dari berbagai aspek, mulai dari teknologi komunikasi dan informasi, ekonomi, politik, sosial, budaya, serta bahasa. 

Globalisasi bisa membawa dampak positif dan negatif bagi kehidupan bermasyarakat maupun setiap individu. Nah, di sini saya akan menganalisis sebuah film yang menceritakan tentang suatu permasalahan, pertikaian, ketidakrukunan yang disebabakan oleh suatu perbedaan. 

Dimana film ini merupakan suatu produksi budaya di fase digital yang hingga saat ini selalu diminati dan dikonsumsi oleh masyarakat luas (dalam negeri maupun luar negeri). 

Film juga merupakan sebuah media komunikasi yang bisa menggambarkan atau menceritakan hal-hal yang merupakan hasil dari karangan manusia atau bisa saja cerita yang diangkat dari realita kehidupan yang pernah terjadi sebelumnya. 

Dari menonton film kita dapat belajar tentang beberapa momen tertentu dalam waktu atau persepsi yang bersamaan. Dengan begitu, film juga dapat membentuk sudut pandang seseorang bagaimana memahami dunia yang pendu dengan bermacam perbedaan saat ini. 

Baru-baru ini saya menonton film yang berjudul Freedom Writes yang diangkat dari buku harian Woodrow Wilson H.S Long Beach, California, Amerika Serikat. 

Film ini bercerita tentang perjuangan seorang guru yang bernama Erin Gruwell yang cantik dan pintar dalam menghadapi murid-muridnya yang saling bermusuhan satu sama lain karena perbedaan ras sehingga saling berkelahi, membunuh, kebanggaan dan kehormatan yang saling diperjuangkan demi apa yang mereka akan miliki sehingga mereka pun selalu berfikir dan menilai semua hal tergantung pada warna kulit atau ras.

Film yang berjudul  Freedom Writers ini bisa dianalisis dengan salah satu elemen Circuit of Culture yaitu representasi. Representasi merupakan salah satu hal penting dalam memproduksi kebudayaan, karena kebudayaan merupakan dasar konsep dari representasi tersebut dan sangatlah penting. 

Seseorang akan dikatakan berasal dari kebudayaan yang sama jika kelompok manusia yang berasal dari situ membagikan pengalaman yang sama, membagikan kode-kode kebudayaan yang sama, berbicara dalam bahasa yang sama serta mereka akan saling berbagi konsep-konsep yang sama. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline