Di hari ketujuh Tuhan menciptakanmu
Dari sebuah ilalang yang berujung rindu
Menolak untuk menyerah pada kemarau
Kamu masih menjejakkan akarmu
Di hari kedelapan aku menemukanmu
Setiap malam tersedu untuk rembulan
Setiap siang acuh melawan topan
Kamu masih memijakkan akarmu
Di Hari kesembilan kita bersatu
Tercipta dari pangkal yang berbeda
namun bersekutu karena kemarau yang sama