Lihat ke Halaman Asli

cornellia widiastuti

www.cornelliaw.com

Ditinggal Ibu

Diperbarui: 4 April 2020   05:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita berada di satu semesta,
namun nyatanya berbeda asmara.
Kata-katamu sudah terpotong makna.
Janjimupun sudah tersembelih dusta
ketika kau memutuskan untuk alpa,
untuk mencari kehidupan lampaumu yang aku sita.
Maafkan Ibu, kau berkata.
Aku hanya gadis yang ingin mencari makna.
Aku akan kembali setelah menuntaskan cita-cita.
Di dalam keranjang bambu, kau meninggalkanku di depan gapura,
ketika ayam jantan pun belum membuka mata.

Semenjak itu sudah terlewati satu dasawarsa,
di sini aku mengetuk kaca jendela,
mengantungi uang logam hasil meminta-minta,
masih bergerilya mencari cinta.
Berharap pencampakanmu dulu tidaklah nyata.
Percaya bahwa kepergianmu karena aku yang berdosa.
Akan kutunggu sebuah dunia,
dimana cintamu akhirnya berirama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline