"Laki-laki yang hebat adalah dia yang menulis puisi kepada pujaan hatinya ketika hujan turun"
Begitulah kata budayawan dari negeri kaya kebudayaan, Sujiwo Tejo
Maka akupun menulis puisi ini kepada pujaan hatiku.
Dan pastinya di luar kamarku hujan sedang mengguyuri Ibu pertiwi
Imajiku menjarahiku menembusi kaca jendela kamarku tanpa melukainya.
Di mana Ibu Pertiwi membeli shampoo? Bagaiman Ibu pertiwi keramas!
Jika Ibu pertiwi adalah sosok perempuan di tayangan-tayangan iklan
Ataukah Ibu Pertiwi akan menari seperti anak kecil riang di tengah riak hujan?
Ataukah Ibu Pertiwi menangis di tegah guyuran hujan agar tiada yang melihat air mata Ibu Pertiwi bernilang?
Hmhmhm.... Entahlah...shampoo, tari, tangis, cumbu Ibu Pertiwi dengan hujan
Aku hanya ingin menulis kepada pujaan hatiku.