Lihat ke Halaman Asli

CorMa HuLK

"Anda Tidak Perlu Menjadi Jenius Dalam Berkarya, DIY"

Kotor Tapi Jernih

Diperbarui: 14 Februari 2020   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Di tempatku, Dinleo, kami sering minum air di bekas pijakan sapi. Ketika dahaga mendera, air di jejak sapi itu adalah pilihan terakhir bagi telaga haus mereda. Begitulah geografis mengajari kami agar menjadi magis. Nenek moyong kami tidak pernah meninggalkan prasasti atau kitab bertahan hidup. Tapi kami hidup dalam roh mereka dalam menaklukkan kehidupan di dunia yang keras. Demikianlah sepenggal kisah tentang masa-masa kecilku ketika berperan sebagai gembala kawanan sapi. 

Kotor Tapi Jernih

Nah... berikut ini adalah satu penggalan lagi. Tapi bukan kisah. Ini hanya sepenggal untaian kata untuk melukiskan puisi kepada pemilik kaki kanan dan sendal jepit pada ilustrasi di atas.

Sebuah malam yang panjang

Kala kawanan kucing mengeong

Kala para jangkrik jantan mulai berderik

Seperti seorang intelejen kau masih bergaya nyentrik

Aku kira kau sedang melancarkan peranmu

Mendesain suasana dan melakoni strategimu

Kita lebih intensif bertemu dan bercengkerama

Bahkan kadang tidak mengenal tata krama

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline