Reksa dana saham cocok bagi mereka yang ingin berinvestasi pasar modal, dan khawatir jika membeli saham secara langsung. Namun, ketika hadir ke reksa dana saham, investor terkadang masih bingung dengan berbagai jenis reksa dana saham. Jadilah investor yang bijaksana dalam memilih reksadana, maka dari itu, anda perlu mengetahui berbagai jenis reksadana saham.
Apa itu reksadana saham?
Reksa dana saham adalah reksadana yang menempatkan minimal 80% dana investor ke dalam instrument investasi yaitu saham. Karena mayoritas di alokasikan di saham maka dinamakan reksadana saham. Tujuan dari semua reksadana dana saham adalah untuk mencari peluang untuk berinvestasi dalam perusahaan/emiten yang memiliki potensi pertumbuhan sehingga menghasilkan keuntungan di kemudian hari.
Jenis reksadana saham
Ada berbagai jenis reksadana saham, dikategorikan menurut tingkat risiko. Reksasdana paling populer adalah sebagai berikut:
Klasifikasi Reksadana Saham Pada Kapitalisasi Pasar
Selain dari klasifikasi berdasarkan risiko, reksa dana saham juga dikategorikan menurut kapitalisasi pasar. Kapitalisasi pasar berarti total penilaian perusahaan berdasarkan harga saham saat ini dan jumlah saham beredar.
Oleh karena itu, ada reksadana saham berkapitalisasi besar yang berinvestasi dalam blue chip / stok sangat likuid yang paling terkena. Reksadana saham berkapitalisasi sedang, yang berinvestasi di perusahaan yang berpotensi tumbuh menjadi perusahaan besar dan reksadana saham berkapitalisasi kecil yang berinvestasi sebagian besar ke saham kapitalisasi kecil yang memiliki beberapa kelebihan fundamental.
Pada sebagian reksadana saham, seorang investor dapat memilih opsi pertumbuhan atau dividen.
- Opsi pertumbuhan, investor tidak menerima pembayaran dalam bentuk bonus atau dividen. Investor akan menerima pendapatan atau imbal hasil ketika sudah menjual semua atau unit penyertaan.
- Opsi dividen, seorang investor menerima pembayaran secara berkala, meskipun tidak ada jumlah dividen atau dalam jangka waktu yang pasti.
Dalam kasus reksa dana saham, bagaimanapun, yang terbaik adalah memilih opsi pertumbuhan/reinvestasi, sehingga membuat hasilnya bisa lebih maksimal dalam jangka panjang.
Pro dan Kontra berinvestasi dalam reksa dana saham
Dilema yang dihadapi investor ritel adalah apakah akan membeli reksa dana saham atau saham individu. Jika Anda menghadapi dilema yang sama, berikut ini adalah pertimbangan pro dan kontra dari pemilihan reksadana saham.