Bagi sebagian wanita ada yang memilih menjadi wanita karir dan ada juga yang memilih untuk menjadi ibu rumah tangga. Tapi tidak bisa diremehkan bagi wanita yang menjadi ibu rumah tangga karena mereka dituntut untuk menjadi ahli dalam segala bidang mulai dari mengurusi suami, mengasuh anak, mengantarkan anak ke sekolah, harus pintar masak dan bersih-bersih serta yang tak kalah kerennya dalah menjadi peneglola keuangan keluarga. Jadi bisa dibilang ibu rumah tangga sebagai menteri keuangan.
Umumnya ibu rumah tangga tidak memiliki gaji setiap bulannya, mereka hanya menerima uang bulanan dari pasangannya. Lantas bisakah ibu rumah tangga berinvestasi? Pastinya bisa dong karena investasi tidak memandang usia, pekerjaan, dan gender. Jadi siapapun bisa melakukan investasi. bagi para ibu-ibu tidak usah khawatir untuk memulai investasi. Begini tipsnya:
Siapkan dana
Sebagai ibu rumah tangga seharusnya bisa lebih mandiri dan menghasilkan pemasukan pasif sehingga tidak bergantung pada suami dan bisa membeli keperluan dengan menggunakan uang hasil sendiri.
Bagi kebanyakan orang dalam memulai investasi beranggapan untuk menyiapkan modal yang besar. Padahal itu suatu asumsi yang salah selama ini. Bila ibu-ibu sekarang diberi uang bulanan oleh suami pasti ada sisa uang kurang lebih Rp. 50.000, asal andai pandai mengatur pengeluarannya.
Jadi uang sisa tersebut bisa anda sisihkan terlebih dahulu hingga minimal terkumpul sebanyak Rp. 100-200rb, tidak sulitkan hanya membutuhkan 2-3 bulan saja. Untuk memulai investasi tidak perlu modal besar dulu, yang terpenting adalah anda disiplin untuk melakukan transaksi setiap bulannya.
Memilih Produk Investasi
Lalu apakah produk investasi yang bisa anda beli denga modal hanya 100-200rb saja? Jangan pernah anda berfikir untuk menyimpan uang anda hanya di celengan tanah liat, bawah bantal dan hanya mengndap di tabungan. Karena ada kemungkinan uang itu akan terpakai oleh anda tanpa sengaja. Jadi anda bisa memilih produk dibawah ini:
Investasi reksadana
Semua jenis investasi pasti memiliki tingkat risiko dan keuntungannya masing-masing. Jadi jangan dipercaya apabila anda ditawarkan untuk memilih produk investasi yang terus tumbuh tanpa adanya risiko dan investasi yang sistemnya hanya mencari member sebanyak-banyaknya.
Keutungan : Dengan pengetahuan yang minim investasi ini hanya membutuhkan modal kecil, dikelola oleh manajer investasi yang profesional.
Kekurangan : banayak biaya yang dikenakan dalam bertrasaksi reksadana seperti biaya manajer investasi, biaya penjualan, pembelian dan biaya bank kustodian.
Investasi Emas
Kalau kata orang tua dulu mengatakan untuk investasi yang aman adalah dengan berinvestasi emas. Selain anda tidak memerlukan pengetahuan yang mumpuni, emas ini termasuk aset yang likuid atau bisa dikatakan ada banyak penjual dan pembelinya. Namun anda juga memerlukan modal minimal Rp. 700.000 per gram.
Keuntungan : Mudah diperoleh, likuid dan kebal terhadap inflasi.