Lihat ke Halaman Asli

#iuRun 31 Agustus 2014, Berlari Bersama Untuk Semangat Anak Indonesia Menggapai Mimpi

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14095672311245074533

Berawal dari Fanpage Facebook Kelas Inspirasi Mojokerto, saya mengetahui event #iuRun (baca : I You Run) yang digagas oleh Indonesia Mengajar -sebuah lembaga nirlaba untuk kampanye pendidikan di Indonesia- bekerjasama dengan komunitas Indo Runners.  #iuRun sendiri adalah inisiatif lari bersama untuk mendukung sosialisasi gerakan #IuranPublik dari Indonesia Mengajar kepada masyarakat luas.  Tanpa pikir panjang, sayapun mendaftarkan diri sebagai partisipan.  Kebetulan saya sendiri adalah 'penggila' olahraga lari dari sejak masa SMP.  Saya rutin mengikuti kegiatan ekstrakurikuler lari setiap hari Minggu pagi saat masih duduk di bangku SMP, dan berlanjut hingga ke masa SMU dengan rutin berlari pagi (jogging) setiap akhir pekan.

Di tanggal 31 Agustus 2014 pukul 06.30 waktu setempat, Pengajar Muda bersama anak-anak dan masyarakat di 127 Sekolah Dasar dari Aceh hingga Papua Barat serempak berlari untuk gerakan ini.  Di saat yang sama, relawan Indonesia MengajarIndo Runners, dan masyarakat umum juga akan ikut berlari bersama anak-anak Indonesia di kotanya masing-masing.  Selain dilaksanakan serempak di beberapa kota di Indonesia, #iuRun juga dilaksanakan di beberapa kota di luar negeri, seperti di Singapura, Melbourne, New York, Chicago, Tokyo, dan sebagainya.  Kenapa 127 sekolah dasar?  Karena para Pengajar Muda dari Indonesia Mengajar ditempatkan di 127 sekolah dasar yang tersebar di 17 kabupaten mulai Aceh hingga Papua Barat.

Lalu apa itu #IuranPublik yang disosialisasikan melalui event #iuRun ini?  Seperti diketahui, Indonesia Mengajar adalah sebuah organisasi nirlaba yang bergerak untuk memberikan dukungan langsung terhadap pendidikan di Indonesia, khususnya di wilayah yang tertinggal.  Melalui gerakan ini, diharapkan setiap masyarakat Indonesia berperan aktif dalam memberikan kontribusi terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia.  Kontribusi seperti apa?  Yang utama, tentunya finansial.  Donasi yang diberikan akan digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan Indonesia Mengajar.  Selain finansial, masyarakat juga boleh mendaftar sebagai Pengajar Muda atau menjadi relawan Penyala dengan menyumbangkan buku-buku secara rutin.  Mau berkontribusi dalam artian lebih luas?  Silahkan mendukung sebisa mungkin pendidikan di Indonesia dengan cara Anda sendiri, tujuannya adalah untuk memajukan pendidikan di Indonesia dan mewujudkan mimpi serta cita-cita anak-anak bangsa.

Kenapa harus berlari?  Alasannya sederhana saja, pertama, karena setiap pagi, jutaan anak-anak Indonesia dengan semangatnya berlari menuju ke sekolah untuk mengejar mimpi dan mewujudkan cita-cita,  meski harus melalui medan sulit dan rintangan terjal sekalipun.  Melalui berlari serempak, kita memberikan motivasi dan semangat lebih dengan menemani anak-anak bangsa berlari sehingga mereka tak akan pernah kehilangan semangat.  Alasan kedua, karena berlari adalah olahraga yang murah namun menyehatkan.  Kesehatan juga adalah investasi, melalui tubuh yang sehat, kita juga bisa berkontribusi dengan baik untuk memajukan pendidikan di Indonesia.


#iuRun Banda Aceh

Sesuai informasi dari Twitter Indonesia Mengajar#iuRun Banda Aceh dimulai pukul 06.30 WIB dengan titik start di podium tengah Blang Padang.  Pukul 06.20 WIB saya telah hadir, namun karena tidak menemukan partisipan yang lain, saya pun melakukan 'pemanasan' dengan berjalan berkeliling Blang Padang.  Sekitar pukul 06.45 WIB saya akhirnya bisa menemukan rekan-rekan dari komunitas Aceh Indo Runners dan partisipan lain, yaitu adik-adik dari SMP Negeri 1 Banda Aceh.  Total partisipan hari itu -termasuk saya- berjumlah 26 orang.

Sebelum memulai lari bersama, para peserta melakukan briefing terlebih dahulu, dipimpin oleh Zulrista Sitanggang (Bang Zul) dari Aceh Indo Runners selaku Koordinator #iuRun Banda Aceh.  Bang Zul menegaskan sekali lagi, bahwa di #iuRun tidak mencari pemenang dan tidak ada konversi kilometer menjadi rupiah, semuanya dilakukan dengan semangat kebersamaan dan kegembiraan demi mendukung kemajuan pendidikan khususnya di daerah tertinggal.  Bang Zul juga menjelaskan rute yang akan kami lalui pagi itu, dari Blang Padang - SMPN 1 Banda Aceh (jalan Prof. A. Majid Ibrahim I) - Lampaseh - Lambung - Blang Padang.  Briefing diakhiri dengan berdoa bersama sebelum mulai lari.

1409567803578577627

Seperti kesepakatan awal, #iuRun adalah berlari dengan penuh kegembiraan, pagi itu kami benar-benar bergembira, apalagi melihat adik-adik dari SMPN 1 Banda Aceh yang meski kelelahan namun tak pernah kehilangan semangat.  Semangat dan motivasi seperti inilah yang seharusnya dimiliki oleh anak-anak Indonesia untuk mengejar mimpi, dan semangat seperti ini pula yang perlu dimiliki oleh masyarakat Indonesia untuk membantu memajukan pendidikan.  Saya dan rekan-rekan Aceh Indo Runners tak henti-hentinya memberikan semangat kepada adik-adik tersebut, padahal justru dengan memperhatikan kegigihan mereka merupakan suntikan semangat tersendiri bagi kami.  Salah seorang adik partisipan dari SMPN 1 Banda Aceh bahkan hanya ingin berlari sambil saya dampingi karena sebelumnya saat ia tertinggal di belakang, saya terus memberikan semangat dan strategi untuk kuat berlari jarak jauh.  Akhirnya, ia berhasil memimpin di depan, bahkan rute yang ditentukan sampai terlewat.  Luar biasa!


14095678842085901817


Sekitar 6,5 kilometer jarak yang kami tempuh pagi itu dalam waktu sekitar 1,5 jam.  Lumayan untuk ukuran adik-adik yang belum terbiasa berlari jarak jauh.  Event #iuRun Banda Aceh berhasil diselesaikan dengan baik tanpa ada kendala berarti.  Sekali lagi, semangat yang ditunjukkan para partisipan sangat luar biasa.  Yasmin Athirah, seorang siswi kelas 3 SMPN 1 Banda Aceh yang juga pernah mengikuti program pertukaran pelajar SabangMerauke (Seribu Anak Bangsa Merantau Untuk kembali) sepertinya memiliki jawaban kenapa ia dan teman-temannya berlari penuh semangat dan kegembiraan pagi itu :

"Karena kami memiliki harapan bahwa pendidikan adalah hak setiap anak, janganlah ketiadaan uang menjadi penyebab ketertinggalan pendidikan.  Bersama kita gapai cita-cita setinggi mungkin, sehingga kita tak akan pernah jatuh ke tempat terendah.  Terus pompa semangat belajar dan jangan pernah putus asa karena kita semua memiliki kesempatan yang sama dalam pendidikan." (Yasmin Athirah, 14 tahun)
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline