Lihat ke Halaman Asli

Membaca Kamu

Diperbarui: 26 Februari 2019   01:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari ini aku benar-benar lelah, jenuh dengan semua laku yang menuntutku untuk menjadi sempurna, lelah karena harus selalu berpura-pura kuat, lelah dengan rasa yang selalu memaksaku untuk tidak percaya.

 

ya... semua rasa mebuatku tidak bisa berfikir dengan logika, aku berjalan dengan bayangan dan ketakutanku sendiri.. aku mengabaikan semua kebaikan yang dia hadiahkan, aku menutup mata untuk setiap titik yang nyata dia bentuk sebagai garis kebahagiaan untuk hidupku.

 

ya... aku buta untuk semua kebaikannya...

 

dan malam ini, saat aku membaca tulisan ini.. aku benar-benar menyesal karena mengabaikannya.. menyesal karena tidak bisa belajar percaya...

 

  


Lihat aku….

Cacat, tanpa sayap

Jangankan terbang, meloncatpun hampir tak bisa

Mataku sayu, tak bersinar

Tubuhku rapuh tak kuasa berlaku

 

Aku butuh kau….

Aku butuh raihan dan genggaman tanganmu

Butuh suara tegasmu untuk mengingatkanku

Butuh kasih sayangmu

 

Jangankan kau tinggalkan

Kau acuhkan aku pun luluh

Rapuh, gamang, takut

 

Lebih baik ku diam dan menggenggam erat

Dari pada lepas dari kasih sayangmu

Biarkan ku berteduh saat beban dunia terasa berat

Biarkan ku mengaduh saat masalah hayati menyayat

Biarakan ku di pangkuanmu….

Saat ajal nanti

 

 

kamu... Malaikat berwujud manusia yang Tuhan hadiahkan untukku..


kepada kamu, terimakasih untuk selalu ada..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline