Lihat ke Halaman Asli

Pecandu Sastra

Blogger dan Penulis

Berbicara Kekuatan Mimpi Lewat Buku Sang Alkemis | Review Novel Karya Paulo Coelho

Diperbarui: 14 Juli 2024   10:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku Sang Alkemis karya Paulo Coelho. Dokpri/ist

Sang Alkemis, buku bernuansa cokelat dengan ilustrasi padang pasir yang luas dan terdapat sesosok pengembara, mengangkat kisah seorang pemuda bernama Santiago yang merupakan seorang gembala dan hidup sebatang kara.

Suatu ketika saat ia hendak menjual bulu domba-domba miliknya di sebuah toko milik saudagar kaya, - saat ia menunggu antrian dirinya tidak sengaja berjumpa dengan seorang gadis yang cantik jelita, membuatnya jatuh cinta. Dia adalah anak saudagar pemilik toko pembeli bulu-bulu domba tersebut.

Perjumpaannya hari ini menyisakan kenangan manis dan membuat keduanya akrab. Sejak saat itu Santiago seringkali berjalan melintasi toko tersebut dengan harapan dapat kembali dipertemukan dengan gadis itu dan mengobrol lebih lama lagi. Namun, di satu sisi ia merasa pesimis, akankah cintanya diterima? Pasalnya ia hanyalah seorang pengembala, ia juga takut bersaing dengan anak lain yang jauh beruntung dengannya.

Suatu ketika dalam perjalanan pulang, usai dirinya berjalan mencari sang gadis tersebut, ia dipertemukan dengan seorang perempuan Gipsi dan ia pun bercerita mengenai mimpi yang sering mampir dalam lelap tidurnya. Perempuan itu berkata jika Santiago akan mendapatkan harta karun, namun ia harus mencarinya di negeri nun jauh di sana (padang pasir).

Santiago yang jatuh cinta dengan anak saudagar itu pun bertekad, ia akan berkelana mencari harta karun tersebut dan meminang gadis yang ia jumpai tempo hari. Dalam perjalanannya ia dipertemukan dengan seorang lelaki yang mengaku dirinya Raja dan seorang Alkemis - semua menunjukkan jalan kepada Santiago untuk menuju harta karunnya.

Tidak ada yang tahu pasti seperti apa isi harta karun itu. Dalam perjalanan yang panjang ia harus melewati berbagai halang-melintang. Ia dihadapkan dengan pilihan yang rumit, antara lanjut atau kembali ke negerinya. Namun, keajaiban pula tak pernah luput dari hidupnya.

Buku ini merupakan buah karya Paulo Coelho yang merupakan anggota Brazilian Academy of Letter. Terbit tahun 1998 dan berhasil terjual lebih dari 85 juta eksemplar. Di Indonesia sendiri, novel ini dialihbahasakan melalui penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU) pada tahun 2005 dan telah dicetak lebih dari 40 kali.

Kisah yang ditulis oleh Paulo termasuk sederhana, namun menyimpan kebijaksanaan penuh makna. Kaya, menggugah, dan sangat manusiawi. KIsah Santiago menunjukkan kekuatan mimpi-mimpi dan pentingnya mendengarkan suara hati kita.

Dalam misi pengembaraan mencari harta karun, Santiago banyak dihadapkan dengan pilihan yang rumit, - sama halnya dalam hidup kita. Namun, yang harus kita ingat ialah; "jika seseorang sungguh-sungguh menginginkan sesuatu, seisi jagat raya bahu-membahu membantu orang itu mewujudkan impiannya," sebagaimana dikutip dari novel ini.

Buku ini mengajarkan kita untuk tidak takut gagal, dan berani mewujudkan impian-impian dalam hidup kita. Karena, setiap perjalanan yang kita lalui akan ada banyak keajaiban-keajaiban dan campur tangan Tuhan. Tinggal bagaimana hati kita meyakininya. Di dalam buku ini juga ditegaskan bahwasanya kita harus mendengarkan suara hati, sebab di mana hati berada, di situlah harta kita berada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline