Lihat ke Halaman Asli

Pecandu Sastra

Blogger dan Penulis

Poin Penting dari Film "Tuhan Izinkan Aku Berdosa"

Diperbarui: 29 Mei 2024   04:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poster Film Tuhan Izinkan Aku Berdosa di XXI Mall Kartini Lampung. Foto Pecandu Sastra - 2024. Dokpri

"Aku ingin mencintai-Mu dengan bahagia, dengan bebas, dengan rindu setiap saat - tanpa harus ditakut-takuti neraka, atau diiming-imingi surga."  ~ Kiran | Tuhan Izinkan Aku Berdosa 

Tuhan Izinkan Aku Berdosa adalah film drama Indonesia bergenre religi garapan Sutradara Hanung Bramantyo yang diadaptasi dari novel berjudul Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur! karya Muhidin Dahlan. Film ini tayang perdana di Jogja Netpac Asia Film Festival (JAFF) di Empire XXI Yogyakarta pada 1 Desember 2023 dan serentak di bioskop Indonesia pada 22 Mei 2024.

Sejak awal ketika trailer film ini berseliweran di media sosial, aku langsung jatuh hati. Harus nonton nih! Karena, dari bukunya memang sudah lama penasaran dan pingin baca, hanya saja sampai sekarang belum terealisasi. Malah lebih keduluan sama filmnya.

Berkisah tentang seorang mahasiswi  bernama Nidah Kirani yang dikecewakan oleh orang-orang 'beragama' - membuatnya menantang Tuhan dan akhirnya menjauh dari agama. Kiran benar-benar patah hati dengan kehidupannya. Ia kecewa sebab tidak menemukan apa yang ia cari. Tapi mungkin begitulah jalan kehidupan, sebab tidak seorang pun bisa menebak akan seperti apa.

Film ini diproduksi oleh perusahaan Multivision Plus (MVP) Pictures dan Dapur Film. Diperankan Aghniny Haque, Donny Damara, Djenar Maesa Ayu, Andri Mashadi, Samo Rafael, Nugie, dan lainnya.

Sinopsis Film Tuhan Izinkan Aku Berdosa 

Kiran (Aghniny Haque), mahasiswi dari keluarga miskin di desa namun taat beragama, pintar juga kritis pada kemunafikan, yang terjebak dalam kelompok agama garis keras pimpinan Abu Darda (Ridwan Raoull), yang meminta jamaahnya mengabdikan dirinya pada jalan Allah lewat jihad yang sangat keras. Alih-alih mendapatkan hidayah, Kiran justru mendapatkan cobaan berat yang datang bertubi-tubi padanya. Berawal dari dirinya hendak dijadikan isteri keempat oleh Abu Darda, yang tentu saja sangat bertentangan dengan prinsipnya. Namun, karena sikap kritisnya, dia justru dituduh menebarkan fitnah kepada sang Iman hingga mendapat ancaman fisik.

Orang tuanya di desa juga turut menuduhnya sebagai anak yang kebablasan karena berani melawan ulama; dan puncaknya, dia mendapatkan pelecehan seksual dari dosen pembimbingnya sendiri serta teman kuliah yang dikenal alim dan taat di kampusnya. Karena tak tahan, Kiran lantas menggugat pada sang khalik atas segala cobaan yang menimpanya: ‘Ya Rabb? Jika pengabdianku pada-Mu justru Kau balas dengan cobaan yang berat, lantas apa cobaan bagi orang-orang munafik yang telah melecehkan perempuan seperti hamba? Lihatlah, ya Allah! Aku akan jadikan tubuhku ini martir untuk mengungkap kemunafikan umatmu yang sok suci itu!’ 

Sejak saat itu, Kiran mengabdikan dirinya pada kegelapan dunia demi mengungkap manusia-manusia munafik yang banyak menipu umat dengan janji-janji palsu, yang membuat orang-orang seperti ibunya jatuh dalam kepercayaan yang buta pada mereka. Apakah Kiran berhasil dengan misinya tersebut? Ataukah justru dia makin dalam terpuruk dalam lembah dosa?

Baca juga: Film Vina Sebelum Tujuh Hari, Kisah Nyata Pembullyan yang Mengharu Biru dan Menyayat Hati 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline