Lihat ke Halaman Asli

Kholik

Orang Kampung yang pengin bisa nulis

Penonton Dibayar untuk Meramaikan Sebuah Acara Televisi

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Topik yang sedang hangat diperbincangkan saat ini di dunia pertelevisian adalah salah satu program di Trans TV yaitu YKS. Program ini menuai sukses yang begitu besar mengingat jam tayangnya yang benar-benar memakan waktu banyak. Mulanya masyarakat menganggap program ini sebagai hiburan semata sebagaimana program-program hiburan lainnya, tetapi lambat laun masyarakat menilai YKS sebagai program yang tak bermutu dan tak mendidik apalagi dengan goyangan-goyangan khas yang identik dengan pornografi. Bahkan ada petisi segala untuk membubarkan program tersebut.

Kalau kita lihat tayangan YKS, sepertinya animo masyarakat begitu tinggi. Hal ini dapat kita saksikan dari para penonton dan semua yang ada di program tersebut mengikuti goyangan-goyangan ala cesar. Para penonton sepertinya rela berdesak-desakan dan mengorbankan waktunya cuma untuk nonton acara YKS. Bukan hanya para remaja, orang-orang yang sudah lanjut usia sampai anak kecil pun terlihat asyik sampai berjam-jam di acara tersebut. Ini menandakan apa??

Terkait dengan penonton yang hadir di studio, saya punya pengalaman tersendiri. Kebetulan tempat tinggal saya dekat dengan salah satu stasiun televise yang tak perlu saya sebutkan namanya. Dulu waktu saya masih suka nongkrong bersama teman-teman, saya sering diajakin nonton acara televise secara life di studio. Mulanya saya tidak suka, tetapi berhubung ada bayarannya makanya saya mau, itung-itung buat beli rokok. Kalau ndak salah dulu perkepala dibayar 10 ribu dan juga disediakan transportasi gratis. Berdasarkan pengalaman saya itu, saya jadi beranggapan jangan-jangan Tim penyelenggara acara YKS juga melakukan hal yang serupa guna meramaikan acaranya dan mendongkrak popularitas YKS. Tetapi faktanya entahlah, karena saya hanya megira-ngira dan semoga saja perkiraan saya benar agar YKS segera dihentikan atau dimodif biar nggak membosankan dan sedikit bermutu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline