Lihat ke Halaman Asli

Kholik

Orang Kampung yang pengin bisa nulis

Menjadi Penulis Itu Nggak Bakalan Kaya

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada orang yang beranggapan kalau menjadi penulis itu nggak bakalan kaya, nggak ada duitnya dan nggak keren sama sekali maka sedari itu profesi penulis tidak pernah popular dikalangan anak-anak kecil. Coba saja anda tanyakan cita-citanya, tentu yang dipilih profesi yang keren-keren seperti Dokter, Abri, Pilot, Presiden, Insinyur dan sebagainya yang menurut pandangan mereka itu keren. Sebagai contoh waktu aku masih kecil dulu, aku memiliki cita cita jadi ABRI oleh karena itu aku pun selalu berpenampilan ABCD (Abri Bukan Cepak Doang) (maklum anak kecil pan sukanya begitu, sekarang justru kebalikannya aku lebih suka gondrong walaupun bukan seniman) karena menurut aku kecil ABRI itu gagah keren dan disegani sama orang.

Aku kecil tak pernah kepikiran untuk menjadi seorang penulis, jangankan sampai kepikiran, mengenal profesi penulis pun tidak karena di buku-buku pelajaran dulu seingatku tak dicantumkan profesi penulis. Bahkan tidak hanya itu, dulu disaat lagu anak-anak masih ngetrend ada lagu tentang cita-cita dan pada liriknya pun tak juga disebutkan profesi penulis, sehingga makin jauhlah pengetahuan aku kepada yang namanya penulis.

Lain dulu lain sekarang. Profesi penulis belakangan ini banyak digemari oleh anak muda dengan berbagai motif yang melatarbelakanginya. Aku sendiri pun mulai suka dengan dunia literasi ketika pertama kali aku suka membaca tulisan genre sastra, lebih tepatnya novel. Dari situ aku mulai kepikiran kalau menjadi penulis itu sepertinya asyik, bisa menuangkan ide yang tersekat diotak, juga bisa menginterpretasikan segala peristiwa nyata atau khayal ke dalam bentuk tulisan dan dibaca banyak orang maka mulailah aku belajar nulis dan ternyata memang susah karena memang menulis itu membutuhkan keberanian dan pengorbanan. Keberanian untuk mengungkapkan sesuatu dan juga pengorbanan dalam hal meluangkan waktu untuk menekuni seperti apa dunia menulis yang juga terkenal pahit dengan mitos tidak menjanjikan itu. Aku pun terus mencoba belajar, berani, dan juga berkorban karena aku yakin segala sesuatu yang aku kerjakan tentu ada balasannya. Aku juga mengabaikan mitos yang selama ini beredar di dunia kepenulisan. Bahkan, aku telah membuat pernyataan bahwa penulis itu sebenarnya adalah orang yang kaya, biarpun tak kaya harta minimal kaya akan pengetahuan dan kaya akan perbendaharaan kata.

Broww, teruslah menulis dan yakinlah bahwa kita bisa menghasilkan sebuah karya!!!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline