Ini bukanlah tulisan politik yang menggelitik, melainkan curahan dari saya selaku wong cilik. Di mana hati tercabik mendengar BBM akan naik. Apalagi kabar naiknya menukik, makin bermuram durjalah saya mikirin persoalan hidup yang teramat pelik.
Saya ini bukan orang fanatik yang lebih mentingin urusan publik, saya tetaplah wong cilik yang terpekik jika saja BBM naik. Semoga yang dielu-elukan sebagai sang pencipta kisah heroik mau mendengar jeritan hati yang tercabik.
Dari dulu-dulu BBM selalu naik dan selalu saja membuat saya panik. Padahal nantinya rasa panik hilang sendiri bersama datangnya dongeng romantik dari orang-orang yang penuh intrik, tapi bagi saya tetap dongeng itu tetaplah apik hingga saya terlena dan kembali memekik … BBM naik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H