Lihat ke Halaman Asli

Jas Merah dan Marketing Strategi

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14296737031494790750

Sejatinya esensi dari sebuah pemasaran adalah tentang bagaimana kita melihat dan memahami arti dari sebuah nilai. Saat ini kita tengah berada pada dunia yang sangat rumit, sangat kompleks. Pebisnis melihat dari kacamatanya tengah bertebaran peluang disana-sini.

Ini dunia yang sangat bising, semua berlomba-lomba dalam kampanye iklan untuk memenangkan hati pelanggan. Dan tidak banyak yang berhasil, tidak ada satu atau dua perusahaan sekalipun. Hingga akhirnya anda tidak akan banyak memperoleh kesempatan untuk mendapatkan perhatian orang-orang untuk mengingat dengan baik apa yang Anda dan perusahaan Anda perbuat untuk dunia ini.

Kita harus benar-benar jeli dalam meilhat soal-soal apa yang kita targetkan untuk pasar ketahui tentang bisnis kita. Tidak banyak perusahaan yang terekam jejaknya dengan baik. Hanya ada dua lusin perusahaan yang mungkin tercatat namanya hingga sekarang, merk-merk terbaik di seluruh negeri bahkan diseluruh dunia, seperti : Microsoft, Reebok, Nike, Disney, Coke, Sony, Apple, Nokia dst. Tapi bahkan merek besar sekalipun, mereka setiap tahunnya menyiapkan budget investasi untuk mempertahankan hal yang sangat vital yaitu kelanggengan perusahaan, visinya menjadi perusahaan kelas dunia dan misinya yang paling dasar adalah namanya tepatri disanubari setiap pelanggan. Ketika kita menyebut printer, maka muncul Epson, ketika kita menyebut mobile device, kita menyebut Apple, ketika kita menyebut Sepatu, maka muncul dalam benak kita: Nike.

Saya tidak lagi sedang bicara soal-soal cara yang sederhana, bukan hanya soal kecepatan dan biaya semata. Bukan juga soal membandingkan merk satu dengan yang lain. Saya tidak mempersoalkan lagi tentang Nike dan Reebok. Kita tidak berbicara tentang kenapa Apple lebih bagus dibandingkan Microsoft. Bahkan Sebuah industri susu kelas dunia sekalipun itu membutuhkan kurang lebih 20 tahun untuk meyakinkan Anda, bahwa susu itu baik untuk Anda.

Dan pekerjaan terbaik dari seorang Marketing yang pernah ada adalah tentang produk Nike. Coba Anda lihat Nike saat ini. Nike tidak menjual komoditi. Mereka menjual sepatu. Tetapi apa yang Anda rasakan saat memakai Nike di kaki Anda? Do you feel something different than a shoe company? Anda merasakan sesuatu yang berbeda, merasakan hal yang jauh berbeda dari sekedar sebuah perusahaan sepatu.

Pertanyaan yang mendasar, apa yang Nike lakukan dalam iklan mereka?

Dalam iklan mereka, seperti yang Anda tahu, mereka tidak pernah berbicara tentang kekuatan tali, lem atapun sol sepatu mereka, mereka tidak pernah mengkerdilkan kompetitor dengan mengatakan bahwa produk mereka lebih baik dari yang sepatu lainnya. Lantas apa yang Nike lakukan dalam iklan mereka? Mereka cukup menghormati olahragawan besar, mereka menghormati atlet-atlet yang berjaya dimasanya. Itu yang menggambarkan Nike seutuhnya. Apa yang sejatinya Nike perbuat. Tentang Nike dan inilah kami (mereka).

Sama seperti yang dilakukan Genius Steve Jobs dengan Apple melalui kampanye “Think Different”, They Honor Great Man. Mereka (Apple), memberikan tribute yang sangat menyentuh, Ia mengangkat orang-orang besar dieranya dari Politik, Agama, Kemanusiaan, seperti : Einstein, Gandhi, Mother Teresa, dll disetiap iklan mereka, orang-orang yang dianggap berbeda dimasanya.Sebagian orang mengatakan mereka gila, tidak normal, melawan arus,akan tetapi satu hal yang tidak bisa ditolak adalah mereka-mereka orang yang telah mengubah peradaban manusia, mendorong maju kedepan dan sejarah akhirnya mencatat kejeniusan mereka, hingga akhirnya sebagian orang menganggap mereka jenius, berpengaruh dan pemberani.

Resep marketing maknyuss : Hormati masa lalu dan pendahulumu, bisnis yang langgeng menyertaimu. Jadi benar ya apa yang dipesankan pendiri Republik, Ir. Soekarno soal Jas Merah, Jangan Pernah Meninggalkan Sejarah. Sejarah jika dikemas dengan baik, dapat membantu anda meraih masa depan yang cerah.

Best regards,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline