Lihat ke Halaman Asli

Ular Tangga dan Skripsi

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permainan yang sederhana dan mudah dipahami, itu lah ular tangga. Tapi terkadang kita sering jengkel dengan permainan ini karena gambar ular, yap ketika kita berhenti tepat di ekor gambar ular maka kita harus turun kembali ke nomor yang jauh lebih rendah. Lain halnya jika kita berhenti di gambar tangga, tentu kita akan senang karena kita bisa melewati teman-teman kita yang lain dan bisa lebih cepat menuju finish. Dadu yang menentukan berapa langkah yang akan diambil bagaikan takdir yang tidak bisa diubah, banyak orang yang berharap mendapatkan angka enam atau angka untuk berhenti di gambar tangga, tapi hasilnya lebih banyak yang kecewa, yap sering kali harapan kita tidak pernah terjadi. Permainan ular tangga ini ternyata mirip dengan proses para mahasiswa mendapatkan toga. Lebih tepatnya 'skripsi'. Skripsi adalah salah satu syarat yang paling pokok (tadinya mau nulis ‘berat’, tapi takut nanti malah para mahasiswa semakin merasa berat :p) untuk mendapatkan toga atau lulus dari Universitas. Prosesnya yang membutuhkan waktu tidak sedikit membuat skripsi ini mirip dengan permainan ular tangga.

Start = Judul

“Dalam permainan ular tangga biasanya sebelum masuk start harus mendapatkan angka 6, nah kalau sebelum bisa menyusn skripsi, tentunya judul harus disetujui dulu oleh dosen” Tahap awal dalam proses penyusunan tugas akhir a.k.a skripsi adalah membuat Judul. Membuat judul ini gampang-gampang susah, tergantung kreatifitas, urgenitas, inovasi, dosen, mood dosen, pengetahuan dosen, kebijakan dosen, ingatan dosen dan selebihnya silahkan tambahkan sendiri. Loh kok kebanyakan ada kata dosennya? Lah iya, wong yang nentuin judulnya diterima atau tidak kan dosen.

Dadu = Dosen

Misalkan  mahasiswa A dan B ingin mengajukan judul ke dosen yang sama, sebut saja dosen Anu. Judul yang dimiliki si A lebih masuk akal dan kreatif menurut kita (para mahasiswa) dibandingkan judul si B. Tapi ternyata, ketika mereka mengajukan judulnya masing-masing judul si A malah ditolak dan judul si B lah yang diterima. Masuk akalkah? Tentu, mungkin dosen kita punya cara pandang yang berbeda atau mungkin mood dosennya berbeda ketika menghadapi si A atau si B. Ya begitulah, dosen juga kan manusia. Makannya sebelum bimbingan banyak-banyak berdoa agar mood sang dosen bersahabat.

Ular = Musibah

Well, saya sebut musibahh karena banyak sekali ular-ular yang ada didepan kita ketika mengerjakan kripsi. Oke, ceritanya kita udah punya judul, terus bikin proposal eh tau-taunya si Dosen mendadak labil dan menyuruh kita mengganti judul (ternyata bukan cuma ABG yang labil :D). Itu masih mending, ada yang lebih parah ketika seminar hasil disuruh ganti judul. Musibah juga bukan karena faktor dosen aja, bisa juga karena faktor dari diri kita sendiri. Misal kita mengerjakan skripsi di leptop butut, kita gak punya backup datanya dan tiba-tiba PESS! Leptop mati, hardisknya rusak, data angus, gak bisa di-recovey. Mampus! *Oya, kakak tingkat saya ada yang kena musibah seperti diatas. Dia butuh waktu istirahat sebulan untuk kemudian kembali mengerjakan skripsnya dari awal. So, jangan lupa backup data skripsi kalian ya sob.

Tangga = Anugrah

Sama halnya seperti musibah, anugrah juga banyak macemnya. Misal ketika kita ditawari ikut proyek penelitian dosen, jadi kita dikasih judul sama dosen dan dibimbing olehnya hingga lulus nanti. Banyak kelebihannya, mulai dari dosen yang lebih welcome ke kita, waktu yang lebih fleksibel dan mood dosen yang selalu bagus (lebih tepatnya di bagus-bagusin). Wajar, orang dosen butuh data dari hasil penelitian kita. Enggak Cuma itu, bisa juga kita dimudahkan dalam proses pembuatan skripsi karena dosennya senang dengan kita, bisa jadi dia senang karena nilai kita selalu baik, atau karena tingkahh laku kita yang sopan atau mungkin karena fisik kita yang menawan (biasanya cewek). Ingat, dosen juga manusia.

The last

Biasanya ular tangga dimainkan oleh empat orang atau lebih. Diawal permainan mungkin ada beberapa orang yang melesat jauh didepan pemain lian. Tapi apakah sudah pasti mereka akan sampai finish duluan? Tentu tidak, karena masih banyak ular-ular yang menanti didepan mereka. Bahkan tidak jarang, pemain yang awalnya melesat jauh didepan ternyata adalah orang terakhir yang sampai ke finish. Skripsi juga seperti itu sob, orang-orang yang lebih dulu judulnya diterima belum tentu nanti sampai di finish duluan. Everything is possible. Terimakasih untuk kunjungannya ke blog ceratan kacau ini. Punya pengalaman atau cerita menarik tentang skripsi? Kalau punya, tulis di kolom komentar yah :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline