Lihat ke Halaman Asli

Guguran Hati

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ini sudah musim gugur, dan seperti tahun-tahun yang telah berlalu, maple diluar sana luruh menggugur satu-satu, gunduk menggunduk berbaur kuning merah berwarna, hari ini malam akan lagi datang secepat aku kehilangan jejak ibu pada hari itu.
Ya, sudah tiga malam sejak ibu pergi dariku dan hanya meninggalkan dua baris kalimat yang ia torehkan di atas selembar kertas berwarna ungu favoritku beserta mantel bulu berwarna coklat favoritnya.
Ibu sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk keperluanku jika musim dingin kembali datang, tapi ada satu hal yang ibu lupa, ia lupa mempersiapkan hatiku lebih dulu, hatiku yang akan ikut membeku saatm gugur berganti dingin, akan selama itukah ibu pergi dan meninggalkanku hanya dengan air mata mengereta yang rapat merapat dipelipisku ? Coba saja aku tahu, aku juga akan menghiasi makamku dengan bunga- bung musim gugur seperti makam ibu yang masih basah, ya....coba saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline