Lihat ke Halaman Asli

Aku Takut Anakku Mengalami Katarak

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku selalu berfikir positif, termasuk untuk anak bungsu qu Res***. Lahir dengan sempurna tanpa cacat fisik, tidak ada masalah yang berarti, jarang sakit karena aku menyusinya secara ekslusif terkecuali kalo habis imunisasi. Res*** anak yang lincah, tapi semua pertumbuhannya terlambat... yah orang bilang setiap anak akan berbeda pada masa pertumbuhanya.

Res*** aku perhatikan baru bisa melihat umur 2 bulanan, respon matanya baru ada, dan kini aku kawatir melihat gerak matanya. Semacam ada lendir abu-abu di kornea mata kirinya... Oh Tuhan apakah dia katarak? Aku kawatir sekali, kornea matanya seperti ada tetesan lilin panas ikut gerakan kornea matanya, tapi dia masih melihat, masih ada respon. Aku mengetes dengan menutup salah satu mataku dan semua masih terlihat baik, dengan kata lain Res*** masih bisa melihat walau mungkin salah satu matanya bermasalah.

Aku tidak berani periksakan ke dokter mata, selain aku takut akan biayanya, aku juga takut akan sesuatu hal yang dia beritahukan padaku... Aku hanya menstimulasi nya dengan memperbanyak asupan vitamin A nya. Buatku mungkin hanya dengan satu mata saja dia bisa menjadi orang yang lebih berarti daripada dengan dua matanya.

Operasi katarak yang aku tahu juga mengerikan, seumur hidup kornea dia diganti dengan kornea mata yang sintetis, belum lagi kegagalan operasi, atau dokter yang salah mengansumsi penyakit pada matanya, terus ada yang bilang resiko operasi lebih buruk dari kataraknya itu sendiri. Ambil positifnya mungkin Res*** bisa melihat sesuatu yang kasat mata yang manusia normal lainya tidak bisa.

Tapi jika aku siap dan Allah mempermudah, aku akan sembuhkan cari tahu, apa sebenarnya yang aneh pada matanya...

Tiap kali aku menatap matanya, aku selalu perhatikan apakah semakin memutih atau tidak, aku awasi gerik matanya, aku tes reflek kedipnya... emang agak lambat untuk mata kirinya. Tapi seperti tetesan lilin itu tidak membesar, tidak memutih tetap seperti lendir yang abu-abu dan kalau di lihat dari posisi samping seperi tidak bulat bola matanya...

Allah maha tahu apa yang aku perjuangankan sebagai seorang ibu, Allah tidak akan mencoba umuatnya dengan sesuatu yang tidak bisa aku jalani, dan disetiap cobaan pasti akan ada hikmah dan jalan keluarnya... semoga aku cepat menemukan jalan keluar itu untuk anakku Res***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline