Lihat ke Halaman Asli

Selamat Datang, ORDE BARU Jilid 2

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang mereka anggap pemimpin dan siapa yang mereka anggap sebagai raja, mereka buta atau dibutakan oleh kekuasaan yang semakin di ujung tanduk. Apa sebenarnya arti Demokrasi, lantas diperjalanan menuju kesempurnaan demokrasi, kau melukai langkahnya sendiri sebelum sampai garis finish. Dengan mengumbar-umbarkan alasan, Penghematan uang negara. Padahal, uang tersebut adalah uangnya rakyat dan rakyat tidak keberatan atas uang tersebut. ASALKAN, pemimpin yang mereka pilih adalah pilihan mereka semua dan Bukan pilihan Penguasa. Bagi saya, pemimpin yang terpilih secara tidak langsung justru akan jauh merugikan negara. karena ; 1. Rakyat tidak mengenal dan merasakan kedekatan dengan pemimpinnya. 2. Kualitas dan kuantitas pemimpin tidak bisa teruji, di mata rakyat 3. Hak Masyarakat untuk memilih pemimpinnya, hanya tinggal mimpi. 4. KKN semakin berkembang, sebab semuanya punya kepetingan. Kecuali, mereka yang di DPRD adalah bukan orang/kader parTAI. Padahal kita bukanlah negara kerajaan, yang pemimpinnya selalu berasal dari keluargannya sendiri. Terus, hingga mati. Sebenarnya, untuk siapa sistem Demokrasi di ciptakan di Indonesia? Sementara jika ditelaah dari definisinyanya Demokrasi adalah "Dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat" BUKAN "Dari DPRD, oleh DPRD, untuk DPRD". Sifat otoriter semakin kelihatan nyata benang merahnya, siapa, ada apa dan mengapa mereka lakukan hal tersebut. Jawabannya satu, Kekuasaan! Fraksi yang mendukung pemilihan secara tidak langsung, adalah mereka yang tergabung dalam koalisi merah putih. Menapa Koalisi Merah Putih menolak pemilihan secara langsung? Menurut saya ; 1. Besar kemungkinan mereka sadar, bahwa di Era Jokowi-JK nanti, mereka tidak bisa lagi menggelapkan anggaran pemilu secara langsung. Karna sistemnya keuangannya akan diperbaiki. 2. Mereka takut, kampanye hitam dan money politik tidak bisa diharapkan lagi untuk memenangkan calon mereka. 3. Mereka takut, akan aset-aset pribadi dan kepentingan mereka akan terganggu dan berakhir di KPK. 4. Kalian akan tau sendiri, siapa yang sebenarnya yang "bernafsu" untuk berkuasa di negeri ini. Selamat presiden 5 album dan muka dua lainnya. Ma'af, saya cuma bisa berorasi di media sosial saja. Sebab saya bukan apa-apa, saya adalah pengagum senyumnya Nabilah JKT48. Cekian~




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline