Lihat ke Halaman Asli

Fathurrahman

Catatan jalanan

20.000 jiwa terendam banjir, Anda Kemana Tuan ? (Samarinda-Kaltim)

Diperbarui: 14 Juni 2019   04:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pekan lalu seluruh ummat muslim sedang berbahagia menyambut hari raya idul fitri, Semua berbahagia atas kemenangan melawan hawa nafsu selama sebulan penuh, dan berbahagia karena bisa menjalin silaturrahim dengan keluarga dan kerabat, terlebih lagi buat mereka yang sedang mudik untuk bertemu dengan sanak keluarga dan sahabat dikampung halaman.

Namun, kebahagiaan itu mendadak berubah menjadi kepanikan bagi warga kota samarinda, tiga hari setelah hari raya terlewati, hujan lebat mengguyur kota tepian dimalam hari. Dan ketika warga membuka mata dipagi hari, yang terlihat adalah genangan air yang terus meninggi dan perlahan masuk ke halaman rumah hingga menembus seluruh ruang didalam rumah. Yaah, itulah kejadian mengejutkan dan menyesakkan dada.

Kota samarinda memang dikenal sebagai kota yang rawan banjir jika turun hujan, namun tidak kali ini, banjir yang melanda kota tepian ini merupakan banjir yang boleh dikata belum pernah terjadi sebelumnya. Jika puluhan tahun lalu pernah terjadi banjir besar, mungkin kali ini adalah yang terbesar. Patutlah warga dikagetkan dengan kepungan air tak diundang tersebut.

Hingga tulisan ini di share, air masih tergenang dibeberapa titik kota, banjir sudah memasuki hari ke-7, korban hampir tak terhitung, namun perkiraan korban banjir telah mencapai lebih dari 20 ribu jiwa. Ratusan posko dan ribuan relawan telah turun tangan mengevakuasi korban dan mendistribusikan logistik dan obat-obatan. Beberapa tempat juga disiapkan sebagai posko inap sementara. Semua bergandengan tangan menunjukkan kepedulian pada sesama.

Lalu ada yang aneh, walikota samarinda tidak terlihat hingga beberapa hari, namun kabarnya beliau sedang berada di Jerman, ntah untuk agenda apa. Yang pasti warga bertanya kemana pemimpinnya ketika warganya diterjang bencana.

Hari ketiga, gubernur dan wakil gubernur kaltim juga baru terlihat meninjau lokasi, namun ketika ditanya terkait kondisi banjir tersebut dan solusinya, respon gubernur kembali membuat warganet tegang, ia menyampaikan bahwa samarinda butuh pawang hujan. Statmen itu kemudian menjadi viral di kaltim. 

Selalin itu, beberapa orang berkomentar mencari sosok calon anggota legislatif yang kemarin terpilih pada pemilu 17 april 2019. Namun faktanya hanya beberapa orang diantara mereka yang terlihat batang hidungnya. Justru mereka yang belum terpilih yang terlihat turun ke lokasi atas nama lembaga berbeda maupun pribadi. Semoga ini semua menjadi pesan bahwa memilih pemimpin dan wakil rakyat tentunya mesti yang benar-benar mampu mengatasi persoalan kota ini.

Lalu ada pertanyaan ? Jika banjir ini dianggap bencana besar dengan korban lebih dari 20 ribu jiwa, lantas tidak kah para elit politik dipusat sana berminat menghibur kami ? Walaupun hanya dengan statmen "turut berduka dan prihatin", atau memberi semangat pada korban yang sangat banyak jumlahnya ? 

Kemana pak presiden ? Kami butuh semangatmu. Kemana pak wapres ? Kemana prabowo, sandi uno dan ma'ruf amin ? 

Atau mungkin mereka lupa, bahwa dikota ini ada lebih setengah juta pemilih yang menggunakan hak suaranya untuk memilih bapak-bapak semua ? Atau mungkin jumlah ini terlalu kecil dibanding daerah lain ? Lantas komentar terkait urusan sengketa politik di mahkamah konstitusi yang menjadi prioritas ? 

Apapun itu, kami berharap doa kalian semua agar kota ini kembali berdamai dengan alam dan berdamai pula seluruh penduduknya. Semoga kita semua selalu dalam lindungan yang maha penciptan. Amin.

[ Fathur Ibn' Rachman / Anak Jalanan ]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline