Lihat ke Halaman Asli

Filosofi Alosi Ripolo Dua

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebuah lagu yang menurut saya sangat indah dan puitis. Iya, lagu dari suku Bugis yang punya sastra yang tinggi. Rasa saling memiliki (merasa berjodoh) yang ada dalam lagu ini memberikan satu pelajaran yang berarti.


Uripancaji ri lino

Engka riwatang kalemu
(kutercipta di dunia, bentukku sudah ada pada dirimu)

Mulle purani totoku
To sipa’dua siruntu

(mungkin sudah takdirku, kita berdua bertemu)



Uripancaji ri lino

Tudang riwatang kalemu
(kutercipta di dunia, dengan mengikuti bentukmu)

Lettu campana rilino

Sipa’dua metteru
(sampai akhir duni, berdua selamanya)



Tappamu na tappaku

Sirupa na de na pada
(wajahmu dan wajahku, serupa tapi tak sama)

Iyaro tanranna topuri sitoto
(itulah tandanya, kita memang berjodoh)



Matammu na mataku

Alosi si polo dua
(matamu dan mataku bagaikan pinang dibelah dua)

Pappada bungae sibawa daunna
(seperti bunga dan daunnya)



Alemu aleku

Pada muddani
(dirimu dan diriku sama-sama merindu)

Tori massidi tanranna sitoto
(kita bersatu bukti kita berjodoh)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline