Lihat ke Halaman Asli

PLAYBOY KARET ~Seorang Lelaki Pantang Ingkar Janji~

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Musuh bebuyutannya berteriak lantang menggema. Sangat tidak sopan. Terus-menerus berteriak memancing emosinya. Dengan sengaja semakin lama semakin keras dan pantang menyerah, berusaha merusak gendang telinganya. Namun dia masih saja acuh dan berusaha bersabar menahan emosi. Hingga kemudian musuh bebuyutannya itu diam. Senyap. Dia lega sambil berkata dalam batin.

“Hahaha… akhirnya menyerah juga kau, cuma segitu kemampuanmu hah? Bukan tandinganku!!”

Dia kembali terpejam sambil berusaha mengingat mimpi yang tadi dia alami.

“Wahhh ... padahal hampir saja aku menciumnya” dia teringat kejadian dalam mimpi tadi, menyesal dan kesal.

“Ah, tapi tak apalah, yang penting aku masih bisa bercinta dengan guling kesayanganku ini”, dia menghibur diri.

Belum sempat kembali terlelap, tiba-tiba musuh bebuyutannya itu kembali berteriak. Hingga akhirnya dengan perlahan dia membuka matanya. Dia memandangi musuh bebuyutannya itu, yang berdiri dengan sombongnya dan berusaha membuatnya hilang kesabaran. Hingga habislah kesabarannya. Emosinya terpancing.

“Jam beker sialan!!!” bentaknya sambil berusaha sekuat tenaga untuk bangkit dari tempat tidur dan mendekat ke meja tempat beker itu tergeletak.

“Mampus kau!” sambil menekan tombol off pada beker itu.

Dalam keadaan setengah sadar dia berusaha mengingat hari apakah ini.

Ini hari Minggu.

Tidur lagi aja daaahhh. Malu sama bantal kalau kamu bangun sepagi ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline