Lihat ke Halaman Asli

Pejuang Demokrasi

Diperbarui: 1 Februari 2023   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mulutnya dibungkam, kepalanya ditutup dengan kain hitam, dan ia diseret bak binatang yang paling hina

Tidak ada yang menolongnya, orang-orang hanya mampu melonglong tanpa suara.

Itulah saat untuk terakhir kali mereka akan melihatnya

Ia adalah pejuang yang dibungkam sang diktator

Semangat perjuangan tak pernah padam dari kedua bola matanya

Hari-hari dilewati hanya dengan turun dan turun ke jalan dengan satu tujuan yang sama

Dimana demokrasi!?, dimana demokrasi!?, dimana demokrasi!?

Teriakan yang selalu keluar dengan lantang dari mulutnya.

Kepal tangannya menjulang langit

Lantang suaranya menembus cakrawala

Ia menantang sang diktator

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline