Identifikasi Komoditas Padi Berdasarkan Kelembagaan
Kelembagaan merupakan wadah tempat - tempat organisasi hidup. Organisasi yang berada dilevel petani disebut oleh kalangan ahli sebagai "ekonomi kelembagaan" (Yunita,dkk.,2016). Salah satu contoh adanya kelembagaan dalam pertanian yaitu Keberadaan Kelompok Tani di Kecamatan Lalan, tidak lepas dari peran penyuluh di BP3K Karang Agung Tengah dan BP3K Karang Agung Ilir Kecamatan Lalan, yang mempunyai tujuan untuk membangun kemandirian kelompok tani di Kecamatan Lalan.
Para petani ataupun ketua kelompok padi sering berkonsultasi mengenai pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi, petani juga sering berkonsultasi mengenai cara penanganan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) dan penggunaan pupuk yang tepat. Penyuluh pertanian juga memberikan saran kepada petani mengenai bibit padi unggul yang cocok di lahan mereka. Penyuluh pertanian lapangan juga mengajarkan penyusunan rencana kerja usaha tani kepada kelompok tani binaannya, agar petani mendapatkan hasil yang lebih efektif dari pada sebelumnya. Seperti cara pengolahan lahan yang baik dan benar sebelum di tanamin padi, yang pertama kali harus dilakukan oleh petani yaitu membersihkan lahan dari gulma, kemudian membajak tanah atau mencangkul tanah sampai lahan sudah siap untuk di tanamin padi. Serta mengajak para peti untuk menanam padi secara serentak tujuannya untuk mengurangi serangan hama dan penyakit.
Penyuluh pertanian lapangan mengajarkan kepada petani mengenai penggunaan pestisida secara tepat dan perawatan tanaman padi antara lain waktu penyemperotan harus tepat pada waktunya jangan sampai terlambat jika sampai terlambat akan berakibat kurangnya hasil panen bahkan sampai gagal panen, bagian tanaman yang harus di semperot, sebelum menyemperot harus memperhatikan cuaca dan waktu yang baik untuk menyemperot yaitu pada pagi hari, selain itu pestisida yang digunakan harus tepat dan dosis penyemperotan yang tepat.
Kelembagaan dalam pertanian sangatlah penting, karena kelembagaan dapat menyelesaikan atau memecahkan masalah yang dialami oleh para petani saat melakukan perkerjaannya. Sehingga dalam pertanian tidak akan ada masalah dan itu akan membuat hasil panen tidak merugikan.
Identifikasi Komoditas Padi Berdasarkan Aspek Pemasaran
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang - barang yang yang dihasilkan sehingga dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Salah satu contoh pemasaran yaitu Pemasaran Padi di Desa Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir.
Pertanian di Desa Raja Bejamu masih alami dan mengolah lahan pertaniannya satu tahun sekali dan masih menggunakan bibit yang 6 bulan panen. Adapun untuk penanaman benih dimulai pada bulan Desember, sebab pada bulan Desember biasanya masyarakat percaya adanya musim penghujan karena pertanian di Desa Raja Bejamu belum menggunakan sistem irigasi sehingga petani hanya mampu bergantung pada adanya air hujan. Bibit yang digunakan oleh para petani umumnya yaitu Padi Sikuning atau lebih dikenal luas oleh masyarakat yaitu Kuku Balam. Petani padi di Desa Raja Bejamu ini memegang peran penting sebagai pendapatan untuk menopang hidup keluarga walaupun pada kenyataannya produktivitas tanaman padi yang diusahakan petani masih rendah karena hanya dibudidayakan satu tahun sekali. Secara teknis rendahnya produksi pembudidayaaan padi disebabkan kurangnya pengetahuan petani, seperti pengolahan lahan, pemilihan bibit, pemupukan dan pemeliharaan.
Pemasaran hasil pertanian petani padi memasarkannya ke Medan seperti Tebing Tinggi dan Pematang Siantar. Saluran pemasarannya diketahui bahwa saluran yang bersifat homogen atau hanya terdapat satu saluran pemasaran yaitu dari petani yang menjual ke pedagang pengumpul kemudian ke pedagang besar. Sistem pembayaran pada pemasaran gabah melalui dua cara yaitu pembayaran tunai ataupun peminjaman modal diawal penanaman. Dalam pembayaran tunai yaitu dilakukan pada saat selesai penimbangan maka akan langsung pembayaran tunai tanpa adanya hutang/bon. Sedangkan dalam hal ini yang dimaksud dengan pembayaran diawal penanaman adalah disaat petani kekurangan modal untuk biaya berusaha tani tetapi tidak semua petani meminjam modal kepedagang pengumpul hanya sebagian kecil aja bagi petani yang kurang mampu.
Pedagang pengumpul hanya menjual gabah ke satu pedagang besar saja di Kota Medan, ini disebabkan karena sudah adanya langganan atau terikat perjanjian harga yang disepekati oleh pedagang. Selain itu mereka juga sudah cukup lama menjalin hubungan kerja sama sehingga mereka sudah saling percaya satu sama lainnya antara pedagang pengumpul dengan pedagang besar. Pada umumnya, jumlah pembelian gabah di pedagang besar tidak stabil karena adanya peminjaman modal dari petani ke pedagang pengumpul yang sebelumnya telah terbina hubungan baik seperti hubungan kekeluargaan satu sama lain.