Lihat ke Halaman Asli

Laily NurAzizah

Si perempuan Sulung yang ingin membuktikan takdirnya

Proses Terbentuknya Manusia dan Perbedaan Manusia dengan Mahluk Lain dalam Pandangan Islam

Diperbarui: 6 Februari 2024   18:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Proses Terbentuknya Manusia

Manusia pertama yang diciptakan adalah nabi Adam,beliau tercipta dari tanah.sedangkan dalam beberapa keterangan dalam al quran manusia tercipta dari segumpal darah,yakni dalam qs a alaq.Dari segi ilmiah,kita pasti sudah tidak asing lagi dengan proses terbentuknya manusia.Berawal dari pertemuan antara sel telur dan sel serma  yang melebur menjadi zigot dan berkembang menjadi embrio .Embrio akan tumbuh menjadi janin bayi hingga siap lahir ke dunia.Tanpa kita sadari proses terbentuknya seorang bayi telah dinyatakan dalam Al quran jauh sebelum penemuan dan penjelasan para ilmuan. Dalam QS. Az-zumar  6 dijelaskan bahwa proses penciptaan manusia terdiri dari 3 tahapan. Kata 3 kegelapan merujuk ada 3 tahapan perkembangan bayi di dalam rahim ibu,yakni pra embrionik,embrionik dan fetus/janin.Dalam ayat lainnya Allah menjeaskan tentang proses penciptaan manusia secara runtut dalam QS. A mukminun  12-14.

Dari ayat tsb diketahui bahwa proses terbentuknya manusia terdiri dari 6 tahaan yakni

  • Sulalah min thin (sariati tanah)

Yang dimaksud adalah cikal bakal manusia adalah zat yang berasal dari bahan makanan yang bersumber dari tanah yang kemudian dicerna dan terbentuk sel --sel tubuh dan sel kelamin (sperma).

  • Nutfah (air mani)

Nutfah berasal dari bahasa arab yang berarti setetes yang dapat membatasi.Dalam tafsir Al mubal,yang dimaksud nutfah adalah pancaran mani yang menyebar dari alat kelamin pria yang mengandung jutaan sperma,namun nantinya yang berhasil menembus sel telur ibu hanya satu sel saja.

  • Alaqah

Alaqah berasal dari kata alaqa yang berarti membeku,tergantung atau berdempet.sehingga alaqah dapat diartikan sebagai sesuatu yang menempel di rahim ibu.dalam bahasa sains disebut zigot.

  • Mudghah (segumpal daging)

zigot yang telah menempel di dinding rahim akan berkembang hingga menjadi embrio atau segumpal daging

  • Idzan tulang/kerangka)

Ada fase ini embrio mengalami perkembangan dari yang hanya segumpal daging hingga lengkap dengan kerangka tulang.

  • Kisn a idzam bi lahti

Yakni penutupan tulang oleh daging.tahapan ini adalah tahapan penyempurnaan bagian tubuh bayi.dilengkapi dengan telinga, jari jemari,mata, hidung dll.pada fase ini organ dalam telah sempurna sehingga bayi siap dilahirkan. Ruh ditiukan ada janin ketika janin berusia kurang lebih 120 hari.

Pembeda Antara Manusia dengan Mahluk Lain dalam Pandangan Islam

Manusia sebagai mahluk Allah yang paling tinggi derajatnya pasti tidaklah sama dengan mahluk ciptaan Allah lainnya.pada hakikatnya manusia sama dengan mahluk lainnya dalam hal hasrat dan tujuan yang membedakan adalah dimensi kesadaran,pengetahuan dan tingkat tujuan.letak perbedaan yang menonjol adalah manusia mempunyai kebudayaan,manusia dianugerahi akal dan pikiran sehingga menghasikan suatu kebudayaan.Manusia mempunyai hati dan akhlak yang tidak dimiiki oleh mahluk lain seperti hewan dan tumbuhan.

Dari segi pembanding mahluk hidup real yang ada di dunia,misalnya hewan dan tumbuhan ,tentunya manusia berbeda jauh dan tidak bisa disamakan dengan hewan maupun tumbuhan[M1] .Meskipun dari sisi fisiologi ada kesamaan antar manusia,hewan dan tumbuhan tetap saja tidak bisa disamakan.Manusia bisa berpikr dan bisa memahami hal ba\ik dan buruk.Sedangkan dari segi pembanding mahluk Allah yang ghaib,seperti malaikat,jin dan syaiton ,manusia jelas berbeda . Menurut al quran manusia pertama kali diciptakan dari tanah,sedangkah malaikat berasal dari cahaya dan syaiton berasal dari api.Dari segi substansinya sudah jelas berbeda.Dalam islam manusia lebih tinggi kedudukannya di bandingkan mahuk Allah lainnya karena dianugerahi akal dan pikiran . Pemberian akal dan pikiran itu tidak terlepas dari Penciptaan manusia sebagai khalifah di muka bumi dan untuk menegakkan agama Allah.

REFERENSI

Sardani,H.T Amir Husin. Pendidikan Agama Islam, Medan:Rainbow, 1987

Syafe'i,Isop.2012.Hakikat Manusia Menurut Islam.Jurna Ilmiah psikolog.Vol V,No.1 743-755

AUTHOR : 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline