Hakikat menurut bahasa berarti kebenaran atau seesuatu yang sebenar-benarnya. Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi jiwa sesuatu. Dapat dikatakan hakikat syariat adalah inti dan jiwa dari suatu syariat itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 'manusia' diartikan sebagai 'makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain); insan; orang' (1989:558). Menurut pengertian ini manusia adalah makhluk Tuhan yang diberi potensi akal dan budi, nalar dan moral untuk dapat menguasai makhluk lainnya demi kemakmuran dan kemaslahatannya.
Menurut konteks islam(bahasa arab), kata 'manusia' ini bersepadan dengan kata-kata ns, basyar, insn, mar'u, ins dan lain-lain. Meskipun bersinonim, namun kata-kata tersebut memiliki perbedaan dalam hal makna spesifiknya. Kata ns lebih merujuk pada makna manusia sebagai makhluk sosial. Sedangkan kata basyar lebih menunjuk pada makna manusia sebagai makhluk biologis. Begitu juga dengan kata yang lain. Konsep manusia dalam islam telah ada dalam al quran. Menurut Muin Saim,ada 2 cara yang daat digunakan,yakni Analisis terminoogi menelusuri arti kata-kata yang digunakan alquran untuk menunjukkan makna manusia dan melalui peneusuran pernyatan al quran yang berhubungan dengan kedudukan manusia dan potensi yang dimiliki. Secara etimologis ungkapan manusia dalam al quran meliputi
- al insan,al ins,unas,al ans,ansiy dan insy
al insan berarti manusia,dalam aquran disebutkan sebanyak 331 kali baik kata dasar maupun kata turunan,contohnya dalam QS.al alaq: 2,an nas : 1,al a'raf : 38,al furqon: 49 dll. Menurut ahli bahasa arab,al insan berasal dari kata nasiyansa yang berarti lupa,yakni manusia yang melupakan janjinya kepada Allah . Pendapat lain menyatakan bahwa asal kata al-insan adalah insiyan yang berakar kata ins yang berarti sesuatu yang tampak dan jinak. Jika dilihat dari bentuknya, kata insan berpola filan, pola tak beraturan (sumaiy) yang serarti dengan pola faalan, pola yang beraturan (qiyasy) dan mengandung konotasi intensitas. Apabila pengertian ini dikaitkan dengan makna etimologinya, maka dapat dikatakan bahwa kata insan mengandung konsep manusia sebagai makhluk yang memiliki keramahan dan kemampuan mengetahui yang sangat tinggi, atau dalam ungkapan lain, manusia merupakan makhluk kultural dan sosial.
- a basyar
Al-Basyar berasal dari huruf ba, syin dan ra yang berarti nampaknya sesuatu dengan baik dan indah. Dari makna tersebut terbentuk kata karja basyara yang berarti gembira, menggembirakan, memperhatikan dan mengurus sesuatu. Dalam al-Qur'an, kata-kata yang berakar huruf b -- sy - r digunakan sebanyak 123 kali, yang pada umumnya bermakna kegembiraan, 37 kali bermakna manusia, dan dua kali dalam arti hubungan seksual. Menurut al- Raghib, kata basyar adalah jamak dari kata basyarat yang berarti kulit. Manusia disebut basyar karena kulit manusia tampak berbeda dengan kulit makhluk lainnya. Kata ini dalam al- Qur'an secara khusus merujuk kepada tubuh dan bentuk lahiriah manusia. Bertolak dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa istilah basyar menunjukan makna manusia pada aspek hakikatnya sebagai pribadi yang kongkrit, dengan menekankan aspek lahiriah manusia.
- banu adam dan zariyat adam
Istilah banu adam dan zuriyat adam merujuk kepada nenek moyang atau manusia yang pertama kai diciptakan oleh Allah yakni Nabi Adam as yang memberi kesan historis dalam konsep manusia, bahwa manusia berasal dari satu sumber,walaupun mereka tersebar dalam berbagai warna kulit, ras dan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H