A. Kondisi Geografi dan Topografi
Kelurahan Bintoro adalah sebuah kelurahan yang terletak di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember . Luas wilayahnya mencapai 196 Km2 yang terdiri atas pemukiman penduduk sebesar 50 Km2,perkebunan 5 Km2, pekarangan 130 Km2, perkantoran 6 Km2 dan prasarana umum seluas 5 Km2. Wilayah Kelurahan Bintoro memiliki ketinggian berkisar 100 mdpl dengan curah hujan rata-rata pertahun setinggi 1300 mm dengan suhu rata-rata wilayah berkisar antara 25-32oC.
Desa Bintoro terletak tidak jauh dari pusat Pemerintahan Kabupaten Jember,yakni berkisar 3 Km,sedangkan jarak dari Kecamatan Patrang sejauh 1 Km. Perbatasan Desa Bintoro meliputi Desa Kemuning Lor di sebelah utara, Kelurahan Patrang di sebelah selatan, Kelurahan Baratan di sebelah barat, dan Kelurahan Jumerto di sebelah timur. Akses transportasi menuju desa ini dapat dijangkau dengan mudah. Terdapat 5 dusun yang berada di Desa Bintoro yakni Dusun Mujan, Dusun Perbal, Dusun Semenggu, Dusun Plalangan dan Dusun Krajan.
B. Sumber Daya Manusia
Suku yang ada di desa ini adalah suku Madura, Jawa dan campuran antara keduanya. Bahasa sehari hari yang mereka gunakan adalah bahasa madura dan bahasa campuran antara bahasa jawa dan madura. Menurut sensus penduduk pada tahun 2011 penduduk Desa Bintoro tercatat sebanyak 10.278 jiwa dan terus meningkat hingga saat ini. Desa Bintoro pernah menyandang predikat dengan jumlah penduduk miskin cukup tinggi dengan 1446 keluarga menurut Bappeda kabupaten jember dari hasil survei yang dilakukan pada tahun 2012.Penyebab kemiskinan di Desa Bintoro salah satunya adalah banyaknya pernikahan dini
Struktur pemerintahan di Desa Bintoro sudah cukup lengkap. Struktur kelembagaan desa sudah terbentuk mulai dari kepala desa dan staf-stafnya. Pemerintah Desa Bintoro telah menyediakan sarana dan fasilitas umum guna menunjang kesejahteraan rakyatnya.Fasilitas umum yang tersedia di desa ini meliputi Kantor desa sebagai ruang pelayanan publik,sarana bermain anak,sarana pendidikan, sarana peribadatan, fasilitas kesehatan berupa posyandu dan fasilitas transportasi berupa jalan. Sarana pendidikan di Desa Bintoro meliputi SD sebanyak 3 unit,SMP sebanyak 3 unit SMA sebanyak 1 unit dan pendidikan agama (TPA dan TPQ). Sebagian besar kondisi jalan yang sudah beraspal,namun ada beberapa wilayah yang kondisi jalannya belum beraspal.Jalan yang beraspal kebanyakan berada di jalur utama transportasi untuk keluar masuk desa,sedangkan jalan menuju pemukiman penduduk masih berupa tanah biasa. Desa Bintoro tidak dilewati oleh angkutan umum kota, transportasi ini hanya sampai di Kecamatan Patrang. Mayoritas transportasi yang digunakan masyarakat desa untuk bermobilisasi adalah kendaraan pribadi berupa motor.
Sebagian besar masyarakat Desa Bintoro berprofesi sebgai petani, baik buruh tani maupun pengusaha pertanian. Selain petani juga terdapat profesi lain seperti pengrajin, pedagang, tukang batu ,tukang kayu, supir becak, penjahit dan sebagian kecil sebagai pegawai negeri dan TNI/POLRI. Profesi buruh tani menjadi profesi sebagian besar masyarakat yang tidak mempunyai lahan pertanian. Upah yang diterima buruh tani biasanya berupa upah harian maupun upah borongan dari kelompok buruh. Industri pengolahan tembakau banyak ditemukan di desa ini, mengingat produksi tanaman tembakau yang cukup melimpah. Adanya industri ini membuka lapangan pekerjaan bagi warga desa sebagai buruh. Petani tembakau biasaya menyetorkan tembakau ke pabrik dalam keadaan kering sehingga diperlukan tenaga tambahan untuk kegiatan pascapanen tembakau.
Kondisi alam dan sumber daya alam yang memadai menjadikan Desa Bintoro cukup unggul di bidang pertanian. Lahan pertanian di Desa Bintoro cukup luas, baik lahan milik pribadi maupun lahan perusahaan swasta. Sistem pertanian yang dijalankan oleh masyarakat berupa pertanian sawah dan ladang yang menerapkan sistem budidaya konvensional semi modern. Penggunaan alat pertanian seperti traktor sudah digunakan sebagai pengganti tenaga kerbau, namun dalam hal penanaman, perawatan dan pemanenan masih menggunakan tenaga buruh tani. Usaha tani yang terdapat di Desa Bintoro kebanyakan adalah usaha keluarga turun temurun dalam skala kecil. Komoditas yang ditanam meliputi padi, jagung, tebu, tembakau, sayur mayur dan pohon sengon. Menurut keterangan salah satu warga desa, komoditas yang sering ditanam masyarakat adalah padi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H