Lihat ke Halaman Asli

Laily NurAzizah

Si perempuan Sulung yang ingin membuktikan takdirnya

Berdikari di Lahan Pekarangan guna Mewujudkan Kemandirian Pangan Keluarga

Diperbarui: 12 Desember 2023   16:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Menjadi santri, mahasiswa atau murid yang berkarakter dengan menjadi penggerak kemandirian pangan keluarga dengan pemanfaatan lahan sempir pekarangan dengan pol atatanan yang sehat dan amanah sebagai bentuk ketaqwaan kita kepada Allah swt. Bertanam di lahan mandiri merupakan bentuk amaliyah, fikrah (berfikir) dan harakah (gerakan) mulai dari mengkonsep dan memikirkan komoditas apa yang sesuai di tanam pada lahan pekarangan, menyiapkan benih, menyiapkan perlengkapan menananm, media tanam, mulai pembenihan, perawatan, pemupukan, pencegahan hama penyakit, hingga pemanenan.

Allah swt menyampaikan dalam QS. Abasa : 24 yang artinya :" Maka hendaklah manusia memperhatikan makanannya" Hal ini mengandung artian bahwa kita sebagai manusia harus bisa menjaga kesehatan akal dan hati kita dengan mengkonsumsi makanan yang halal dan sehat, salah satunya adalah makana alami yang kita bisa kontrol pertumbuhannya yang bebas dari pestisida dan pupuk kimia berlebih yang mana sering kita temui pada budidaya bahan pangan konvensional dipasaran. Harapannya ketika kita menanam sendiri bahan pangan kita seperti komoditas sederhana yang mudah dibudidayakan sayur mayur, cabai, tomat, pokcoy, kacang panjang, buncis, teorng, kentang dan sebagainya yang mana tidak memerlukan lahan yang luas dengan perawatan yang relatif mudah. Tentu kita bisa menggunakan input budiday ayang alami mulai dari pemanfaatan pupuk orgaik dan penggunaan pestisida nabati sehingga bahan pangan yang kita hasilkan disebut bahan pangan organik yang tentu lebih sehat dan ekonomis karena tidak mengeluarkan biay abesar seperti kita membelinya di pasaran.

Karakter budidaya tanaman dan pemberdayaan :

  • Melakukan budidaya
  • Mengenal unsur dan nutrisi tanaman
  • Tata kelola sampah dan lingkungan

Hal yang menarik yang berkaitan juga dengan bertanam mandiri di lahan pekarangan adalah pengelolaan sampah rumah tangga, sampah rumah tangga yang umumnya mayoritas sampah organik tidak terbuang begitu saj atetapi dapat dioleh kembalaiu menjadi kompos, pupuk organik maupun pestisida nabati sehingga tercipta daur atau siklus alami yang sehat. Namun perlu diketahui jenis sampah yang harus dipilah di rumah tangga agar pengelolaannya dapat dilakukan dengan benar. Berikut merupakan enis-jensi sampah :

  • Sampah organik : sampah sayur mayur, lauk pauk, dedauan, buah buahan busuk, nasi
  • Sampah anorganik : botol, plastik, kertas
  • Sampah B3 : Lampu, kaca, baterai, karet, racun serangga.
  • Sampah residu : pembalut, popok, putung rokok
  • Sampah logam : besi, alumunium, kaleng dan seng

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline