Lihat ke Halaman Asli

Jalur Motor Trail di Bawah Pembangunan Jalan Layang Ciledug-Tendean

Diperbarui: 16 November 2016   11:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: satuharapan.com

Pembangunan memang seharusnya membawa dampak positif untuk masyarakat. Namun, hal ini sepertinya belum bisa dirasakan bagi warga Ciledug dan sekitarnya. Jalan layang Ciledug-Tendean yang rencananya akan digunakan untuk Bus Transjakarta sampai saat ini masih dalam tahap pembangunan. Dalam hal pembangunan, terlihat berjalan lancar sesuai dengan jadwal.

Hal yang terlihat mengecewakan adalah saat pembangunan mengalami progress, mengapa beberapa titik jalan di Ciledug Raya sepertinya lebih cocok untuk pengguna motor trail? Pasir dan lubang terlihat jelas, walaupun tak sepanjang jalan tetapi ini terlihat sangat membahayakan. Apalagi jika posisi jalanan di sekitar Petukangan arah Ciledug, perlu perjuangan dan konsentrasi untuk melewati jalan ini. Pengguna jalan harus ekstra berhati-hati saat melewati jalan tersebut. 

Kondisi ini terlihat dilupakan, jalanan seperti dibiarkan rusak sebelum pembangunan benar-benar rampung. Perbaikan tak terlihat begitu bermakna karena beberapa bagian jalan hanya ditambal oleh adukan semen. Belum sempat kering, sudah dilewati pengendara motor sehingga berbentuk seperti cetakan ban. Kerusakan parah jalanan tersebut sangatlah membahayakan, khususnya bagi pengendara motor.

jalan rusak di Petukangan (dokumentasi pribadi)

Trotoar dengan rumput di kawasan Kebayoran Lama (dokumentasi pribadi)

Kondisi jalanan masih terlihat berantakan, di kawasan Kebayoran Lama sudah terlihat rumput yang sudah mulai ditata. Dampak pembangunan yang paling dirasakan dan menimbulkan kemacetan adalah karena jalanan yang semakin menyempit. Kurang lebih hanya bisa diisi oleh satu jalur mobil dan juga motor. Sebelumnya, jalanan Ciledug Raya bisa diisi oleh dua jalur mobil.

Kemudian bila ditelusuri lagi, jalanan kearah Mayestik sudah mulai diperbaiki. Pagar jalan layang pun mulai di cat menyerupai pagar rumah tradisional Betawi. Warna hijau dan kuning adalah warna yang mendominasi pagar jalan layang tersebut. Semoga proyek pembangunan jalan layang Ciledug-Tendean berjalan sesuai dengan rencana.

Pembangunan sudah dilakukan sejak awal 2015 yang membentang dari Ciledug Raya sampai Jalan Kapten Pierre Tendean. Jalan layang dengan panjang 9,4 Km tersebut memang rencananya khusus untuk Bus Transjakarta namun saat ini masih dikaji apakah kendaraan lain bisa lewat jalan itu atau tidak. Gubernur DKi Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa pihaknya akan mendatangkan banyak bus untuk bisa beroperasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline