Lihat ke Halaman Asli

Donor Darah Gratis tetapi Kenapa Kantong Darah Mahal?

Diperbarui: 11 April 2016   14:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="proses donor darah nationalgeographic.co.id/berita/2014/09/manfaat-donor-darah"][/caption]

Donor darah saat ini bukanlah hal yang mengerikan. Dulu, mitos yang sering beredar adalah jika kita mendonor akan tertular penyakit. Namun sekarang, kegiatan donor darah sering dilakukan dalam berbagai acara yang dibuat anak muda. Banyak manfaat yang akan didapatkan jika kita mendonor darah. Bukan hanya dari sisi berbagi, tetapi juga dari sisi kesehatan. Donor darah yang bisa dilakukan selama tiga bulan sekali ini bisa mengurangi penyakit jantung, menurunkan risiko kanker, membakar kalori, dan berbagai manfaat lainnya. Tapi yang akan dibahas kali ini bukanlah mengenai manfaat donor darah.

PMI saat ini selalu berupaya agar masyarakat bisa berpartisipasi dalam mendonorkan darahnya. Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mendonor pun semakin tinggi. Pertanyaan yang sering muncul adalah, kenapa harga kantong darah masih saja mahal?.  Sebenarnya yang membuat mahal adalah BPD atau biaya pemrosesan darah dari pendonor ke penerima.

Tahapan yang dilakukan sekantong darah untuk bisa sampai ke penerima cukup panjang. Mulai dari proses diawal saja membutuhkan formulir, kapas, alat cek Hb, jarum, selang, dan juga kantong darah. Selama enam jam, darah tersebut harus dipastikan bebas dari berbagai penyakit seperti Hepatitis, Malaria, dan juga HIV. Jika darah sudah teruji dengan baik baru kemudian darah tersebut bisa diterima. Kantong darah yang ada sampai saat ini masih diimpor, ini juga menjadi alasan kenapa harga sekantong darah cukup mahal.

Proses pendonoran darah bisa dilakukan di Palang Merah Indonesia Jakarta yang ada di Jln. Kramat Raya No. 47. Adik saya adalah salah satu yang aktif dalam mendonorkan darahnya setiap tiga bulan sekali. Prosedurnya yang biasa dilakukan adalah mengisi data, memeriksa hemoglobin, dan juga pemeriksaan tekanan darah. Setelah semua prosedur dilakukan baru kalian bisa diambil darahnya. Sebelum pulang, PMI akan memerikan mie instan, cemilan, dan juga susu. Jadi, sudah terjawab ya kenapa kita bisa memberikan darah secara gratis namun mereka yang menerima harus tetap membayar?.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline