[caption caption="Pendakian Everest www.japantimes.co.jp/news/2013/06/16/national/media-national/miura-oldest-to-climb-everest-but-some-facts-overlooked/"][/caption]Yakin mau naik Everest? Bukan hanya dibutuhkan pengalaman yang cukup tetapi juga biaya yang tidak murah. Tidak semua orang bisa mendaki Gunung Es dengan ketinggian 8.848 mdpl ini. Ketinggian tersebut sama dengan rata-rata ketinggian pesawat terbang saat berada diatas awan. Pendaki juga harus memiliki fisik yang kuat serta perlengkapan yang lengkap. Bahkan pemerintah Nepal mengumumkan rencana untuk membatasi jumlah pemula yang mendaki Everest.
Pendaki Everest hanya diberikan pada mereka yang melakukan pendakuan gunung di ketinggian lebih dari 6.500 mdpl. Tujuannya adalah untuk mengurangi padatnya pendaki serta meningkatkan keamanan. Mereka juga melarang penyandang disabiitas, lanjut usia, serta remaja untuk mendaki gunung ini.
Everest sendiri berada di deretan pegunungan Himalaya yang belakangan ini menjadi semakin terkenal karena diangkat dalam film layar lebar. Berbicara tentang biaya, untuk tiket masuknya saja kalian harus merogoh kocek lebih dari Rp. 100 juta. Biaya tersebut belum termasuk biaya oksigen, biaya serpha sebagai pemandu dan juga pemanggul barang bawaan, dan juga ongkos pesawat ke Kathamandu. Tak heran bila Everest merupakan salah satu pemasukan terbesar bagi pemerintah Nepal.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Pariwisata Nepal, harga tiket untuk masuk Everest adalah 11.000 US $ atau dalam rupiah Rp. 145 juta. Bayangkan saja, jika ditambah dengan semua biaya lainnya. Rata-rata biaya per orang untuk mendaki Everest adalah Rp. 585 juta per orang. Biaya tersebut sudah termasuk Sherpa, akomodasi, tiket pesawat, makanan, oksigen, dan juga peralatan mendaki. Wow, bisa untuk biaya naik haji 14 kali plus oleh-oleh dari Arab Saudi.
Selama ini, orang-orang yang bisa mendaki Everest adalah konglongmerat asa Eropa dan juga Amerika. Pilihan lainnya adalah mereka mendapatkan sponsor dari lembaga atau perusahaan peralatan outdoor. Walaupun mahal, Everest menjadi impian para pendaki dari berbagai belahan dunia. Mereka seakan menjadikan gunung ini sebagai target pendakian dalam hidupnya. Ingat, bukan hanya uang saja yang dibutuhkan untuk mendaki Everest.
Pengalaman, keyakinan, mental, dan juga persiapan fisik juga menjadi tumpuan untuk bisa sampai di puncak. Satu lagi yang terpenting, kalian harus memiliki tujuan yang kuat untuk mencapai puncak. Jika tidak punya tujuan yang kuat pasti hanya ingin kembali karena berbagai kendala yang dihadapi saat berada disana. Beberapa pendaki juga gugur karena kendala cuaca. Kebanyakan ekspedisi Everest membutuhkan waktu selama dua bulan untuk bisa menyesuaikan diri dengan cuaca dan juga ketinggian. Jadi gimana? Kalian masih optimis untuk pergi ke Everest?.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H