Lihat ke Halaman Asli

Kembang Api, Kembang Api, Kembang Api

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jam di pojok kanan layar monitor saya menunjukkan, bahwa tahun 2011 telah 52 menit berlalu. Sekarang saya hidup di tahun 2012 euy. Tepat jam 00.00 wib tadi, suasana di rumah saya benar benar riuh. Ada yang meniup terompet, menyalakan petasan dan tentu saja membakar kembang api. Melihat warna warni di langit malam yang pekat, benar benar indah.

Sebenarnya, apakah kembang api itu?. Tahu tidak, kembang api itu dapat di golongkan sebagai bom loh. Ya, karena kembang api mengandung gun powder aka bubuk mesiu dalam bahasa indonesia. Tapi tenang saja, karena kandungan bubuk mesiunya terbilang sedikit, maka kembang api masih tergolong low explosive.

Sampai saat ini, kembang api diyakini merupakan temuan bangsa china. Yang merupakan efek samping dari hasil penemuan bubuk mesiu. Dan saat itu, penggunaan kembang api sama seperti sekarang. Yaitu untuk merayakan tahun baru china serta festival bulan.

Biasanya, kembang api dibuat dari kertas dan berbentuk silinder. Silinder itu sendiri, di dalamnya masih terdapat lapisan-lapisan silinder lagi. Yang berguna untuk membuat dan mengendalikan ledakan ledakan berikutnya.

Bubuk mesiu sendiri berguna untuk mendorong kembang api agar mampu melesat ke udara setinggi mungkin. Makin tinggi kembang api, makin besar silinder dan makin banyak bubuk mesiunya.

Suara ledakan dari kembang api berasal dari flash powder. Tadinya bubuk ini juga banyak digunakan dalam dunia fotografi untuk memberikan efek kilatan cahaya. Bubuk ini mengandung logam, yang kemudian bereaksi dengan bahan kimia lain, umumnya yang dipakai adalah kalium nitrat ataupun perklorat. Untuk kemudian bereaksi dengan oksigen dari udara.

Oke, soal suara ledakan sudah. Lalu bagaimana dengan warna. Warna kembang api didapat dengan mencampur bahan kimia dalam silinder, dengan bahan-bahan logam tertentu. Warna merah, didapat dari garam stronsium atau garam lithium. Warna oranye, dari garam kalsium. Warna kuning, dari garam natrium. Warna hijau, dari garam barium. Warna biru, dari senyawaan tembaga. Warna putih, dari logam titanium, magnesium atau alumunium. Dan warna janda alias ungu, didapat dari mencampur garam stransium dan garam tembaga.

Selamat Tahun Baru Masehi 2012!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline