Muhammad Fadel Maulana
Mahasiswa Fakultas Hukum
Institut Ilmu Sosial Dan Bisni Andi Sapada
Negara Indonesia adalah Negara republik dengan beraneka ragam suku, agama, ras, dan antar golongan. Maka toleransi merupakan salah satu pondasi penting dalam kehidupan bermasyarakat. Masyarakat Indonesia yang identik dengan keanekaragaman sudah seharusnya menerapkan rasa toleransi yang tinggi yakni saling menghargai perbedaan. Hal ini sejalan dengan semboyan bangsa Indonesia yaitu "Bhinneka Tunggal Ika" yang berarti berbeda beda namun tetap satu.
Toleransi dalam beragama memiliki pengertian yaitu tindakan saling menghargai antar umat beragama. Tidak peduli apapun agama yang dianut, antar masyarakat harus saling menghargai satu sama lain. Toleransi antar umat beragama merupakan hal yang penting untuk dimiliki setiap orang saat ini. Toleransi merupakan salah satu nilai penting yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai ini membantu kita untuk menjaga kedamaian dan kerukunan dalam berinteraksi dengan orang lain. Toleransi dalam beragama ini sangat penting untuk dikembangkan agar masyarakat bsa saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada sehingga tidak menimbulkan konflik yang tidak di inginkan, seperti saling merendahkan dan menghina agama yang satu dengan yang lain.
Masalah yang sering dijumpai dalam lingkungan masyarakat yakni adanya penolakan oleh masyarakat mayoritas terhadap pembangunan rumah ibadah bagi kaum minoritas. Berdasarkan kutipan dari media website poskota co.id yang diterbitkan pada tanggal 14 september 2023 dengan tema "Pembangunan Gereja di Sindang Jaya Tangerang Ditolak" bahwa Forum Warga Sindang Jaya melakukan aksi penolakan adanya pembangunan tempat ibadah Gereja di wilayah Kecamatan Sindang Jaya. Masyarakat menilai bahwa dengan adanya rumah ibadah gereja itu dikhawatirkan akan mengganggu keharmonisan dan kenyamanan masyarakat di wilayah Sindang Jaya. Pasalnya, masyarakat Sindang Jaya itu mayoritas beragama Islam.
Hal serupa terjadi tidak lama setelah itu di Kota Parepare Sulawesi Selatan. Dikutip dari media website detiksulsel yang diterbitkan pada tanggal 10 oktober 2023 dengan tema "Duduk Perkara Pembangunan Sekolah Kristen Gamaliel Di Parepare Ditolak Warga" bahwa Sejumlah warga menolak pembangunan Sekolah Kristen Gamaliel di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan alasan izin tidak lengkap. Hal ini tentu berlawanan dengan apa yang disampaikan oleh Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Kristen Gamaliel membantah pendirian sekolah tidak memiliki izin sebagaimana yang dituduhkan. Pihaknya mengklaim tidak berani membangun jika tidak mengurus perizinan lebih dulu.
Hal tersebut diatas menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia terlalu mudah untuk diprovokasi khususnya yang berkaitan dengan isu sara. Adanya penolakan sepihak oleh kelompok masyarakat menunjukkan rendahnya rasa toleransi dalam bermasyarakat. Tindakan tepat yang seharusnya dilakukan oleh masyarakat terkait isu ini yakni melakukan validasi terlebih dahulu terhadap izin pembangunan sekolah tersebut. Aparat penegak hukum dalam hal ini juga seharusnya bertindak sigap dan tegas terkhusus masalah masalah yang berkaitan dengan isu sara. Lambatnya penanganan oleh aparat penegak hukum dapat mengakibatkan perpecahan dengan skala yang lebih besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H