Lihat ke Halaman Asli

Ryan ArsandiSaputra

Mahasiswa Fakultas Hukum, Jurusan Ilmu Hukum, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Review Film The Outspot

Diperbarui: 24 November 2021   01:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Film ini di angkat dari kisah nyata, the outpost mengisahkan pertempuran satu unit kecil tentara Amerika di salah satu lembah gunung Afghanistan. mereka berjuang mempertahankan diri dari serangan besar yang di lakukan oleh pejuang Taliban.

Tahun 2006, tentara as mendirikan beberapa pos jaga di Afghanistan utara, tujuannya untuk terhubung dengan warga lokal, dan menghentikan aliran senjata untuk perjuangan Taliban dari Pakistan. Salah satunya adalah kamp yang di bangun di lembah terpencil dan di kelilingi oleh gunung hindu kush.

Di tengah kegelapan malam,sebuah helicopter mendarat di sebuah pos yang lokasinya terletak di dasar lembah dan di kelilingi gunung tinggi. Helikopter yang di tumpangi sersan romesha dan rekan-rekannya itu mendarat di pos yang berada di Afghanistan utara, sebuah tempat yang tergolong rawan di serang dari segala penjuru, karna posisinya yang terletak di dasar lembah.

Untuk membuat tugas mereka lebih mudah melawan Taliban letnan keating yang menjadi kepala pos, berinisiatif untuk menjalin persahabatan dengan warga lokal setempat, keating melakukan musyawarah dengan para ketua suku disana dengan di terjemahkan oleh muhamed. keating menginginkan perdamaian dengan warga lokal disana, dengan tidak ada lagi warga lokal disana yang terlibat tembak menembak dengan tentara America. 

Sebagai gantinya pihak America akan memberikan konpensasi sejumlah uang untuk mereka membangun desa itu. Musyawarah itu berakhir dengan kesepakatan antara ke 2 belah pihak. Keating kemudian memerintahkan untuk memindahkan kendaraan LMTV dari posnya kembali ke naray.

Jalan yang gelap, sempit dan licin membuat kendaraan yang di kemudikan letnan keating terjatuh ke dalam jurang, dan letnan keating harus meninggal dunia akibat kecelakaan itu.

Setelah letnan keating tewas, ia kemudian di gantikan oleh kapten Yllecas. Yllecas kemudian mengajak tentara yang lain berpatroli. Saat berada di jembatan penyebrangan komandan yllescas tewas terkena bom.

Setelah komandan Yllecas tewas, posisinya kemudian di gantikan oleh kapten Broward, ia membawa kabar bahwa pos itu akan di tutup pada bulan oktober setelah pemilu di Afghanistan.

Mendengar pos mreka akan di tutup para penduduk lokal mulai memeras tentara America, dengan mengatakan mreka telah membunuh seorang wanita, padahal kenyataannya mayat itu sudah membusuk berhari-hari.

Kapten broward memberikan konpensasi uang yang di minta oleh kepala suku itu, dan juga membunuh anjing milik scusa, yang menggigit orang-orang suku lokal itu.

Kapten broward menginformasikan bahwa dirinya di bebas tugaskan, dan ia akan segera dijemput dari pos itu, Kemudian letnan bundermann yang di berikan mengambil alih pimpinan di pos itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline