Lihat ke Halaman Asli

Alvarium IDN

E-Commerce

Yuk Cari Tahu Perbedaan Reseller dan Dropshipper!

Diperbarui: 25 September 2020   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Apa Sih Bedanya Reseller dan Dropshipper?

Siapa di sini yang sedang bekerja? Pelajar? Mahasiswa? Atau sedang menganggur? Kamu bisa banget lakukan kegiatan produktif ini buat tambahan pendapatan atau bahkan bisa jadi sumber pendapatan utama kamu. Kamu bisa mulai denegan berbisnis di rumah dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, yaitu jadi dropshipper dan reseller.

Apa sih maksudnya?

Kita mulai dari dropship. Dropship ini maksudnya metode dalam berjualan atau memasarkan produk yang memungkinkan toko atau pun si penjual nggak perlu menyimpan stok barang yang akan dijual. Kok bisa?

Sistem dropship ini kuncinya ada di pemesanan. Jadi, pembeli datang ke toko dropshipper tersebut atau melakukan pemesanan di toko tersebut, setelah pesanan dicatat, si penjual atau dropshipper ini bisa langsung memesankan ke supplier. Kemudian, supplier akan mengirimkan barang ke pembeli langsung. Tanpa perlu perantara orang ketiga.

Artinya, bagi dropshipper yang dijual adalah informasinya dan promosinya. Jadi bagi kamu yang kesulitan buat nyari tempat untuk buka toko atau semacamnya, menjadi dropshipper bisa jadi solusinya. Kamu cukup menyiapkan m-banking, akun e-commerce, dan jaringan internet yang stabil, maka semuanya beres!

Selanjutnya adalah reseller. Kamu pasti udah nggak asing 'kan dengan kata satu ini. Dari terjemahan katanya aja berarti menjual kembali, artinya kamu menjual kembali barang milik orang lain. Reseller dan dropshipper pada dasarnya sama-sama menjual barang orang lain dan tidak memungkinkan buat kamu untuk membuat dan mengembangkan brand kamu sendiri.

Bedanya apa, dong?

Bedanya, bagi reseller kamu masih perlu melakukan stok barang dan inventarisasi. Oleh karena itu, banyak hal yang perlu diperhatikan bagi reseller dan hal ini tidak berlaku bagi dropshipper.

Pertama, kamu harus mulai memperhatikan sistem rantai pasok yang baik. Sistem rantai pasok ini mulai dari pemesanan kepada supplier hingga distribusi ke pembeli atau pemesan. Kemudian, kamu juga harus memperhatikan sistem packaging yang baik. Hal ini dikarenakan agar tidak merugikan pembeli dan kamu sendiri jika barang yang dikirim rusak karena kesalahan dalam packaging. Dan juga sebagai reseller, kamu perlu memerhatikan sistem return barang, jika hal ini meningkat tajam, artinya berbahaya bagi kelangsungan bisnis kamu.

Nah, itulah gambaran singkat perbedaan antara reseller dan dropshipper. Walaupun terkesan sama, pada praktiknya bisa jauh berbeda, lho. Sekarang, kamu sudah bisa memutuskan mau berbisnis dengan metode apa? 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline