Lihat ke Halaman Asli

Conni Aruan

TERVERIFIKASI

Apa ya?

[FAPI] Anakku Harus Sekolah

Diperbarui: 7 Juli 2015   11:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Conni Aruan - No. 02

.

Loui berbinar menatap Yuki yang sudah rapi sejak jam setengah enam pagi. Dia mengelapkan tangannya ke sarung yang dia kenakan. “Tiga menit!” teriaknya sembari memasuki kamar. Loui mengenakan kebaya merah muda peninggalan ibunya. Mematut dirinya pada cermin yang retak dan tertawa untuk pencapaiannya sejauh ini.

“Mama siap!” Loui keluar kamar.

“Yey! Mama sudah siap!” Yuki berteriak sambil memakai tasnya.

-

Pagi masih kelabu. Matahari belum datang untuk menerangi dan membawa sisa badai semalam. Jalan berlumpur dan barisan-barisan jagung tiarap mencium tanah. Panen gagal lagi.

Loui dan Yuki berjalan bergandengan tangan. Berjalan setapak demi setapak untuk mimpi yang digantungkan di dinding kayu rumahnya. “Anakku harus sekolah” adalah kalimat terakhir dari Rendra Suaminya yang meninggal setahun yang lalu. Loui menuliskan kalimat itu pada selembar kertas dan menempelkannya di dinding kayu rumahnya, sebagai pengingat dan janji seorang istri.

“Mama, sekolah masih jauh?” tanya Yuki dari punggung Loui setelah satu jam perjalanan yang melelahkan.

“Di belokan sana,” tunjuk Loui, “nggak jauh lagi.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline