Rabu, 9 Agustus 2023 merupakan waktu keberangkatan Tim Eksplorasi The 9th Connection yang merupakan Program Unggulan dari Himpunan Mahasiswa SKPM atau HIMASIERA tahun 2023/2024. Eksplorasi merupakan rangkaian kegiatan yang berfokus pada pariwisata berkelanjutan dengan tema "Sustainable Tourism: Utilization of Local Village Potential Based on Education". Destinasi yang dikunjungi tim eksplorasi adalah Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung yang merupakan salah satu desa wisata yang telah disahkan sebagai Desa Pemajuan Budaya sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan pada 25 Mei 2021.
Desa Lebak Muncang terletak di Kabupaten Bandung dan berada di dataran tinggi membuat pertanian hortikultura sangat cocok ditanam di daerah tersebut. Mayoritas penduduk merupakan petani strawberry, selada air, bawang daun, kopi dan cengkeh. Desa ini menyuguhkan pemandangan alam yang asri, tak heran banyak wisatawan berkunjung untuk merasakan suasana pedesaan dan mendapatkan pengalaman menanam hingga mempelajari seni dan budaya di desa tersebut.
Tim eksplorasi memiliki tujuan untuk menggali lebih dalam mengenai pariwisata dan meliputi berbagai kegiatan warga terkait pariwisata. Tim eksplorasi didampingi oleh Ibu Dr. Ninuk Purwaningsih, SP. MSi selaku Komisi Kemahasiswaan Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat disambut oleh jajaran pengurus Kantor Desa Lebak Muncang dan meresmikan untuk berkegiatan selama satu minggu.
Tim Eksplorasi memulai hari pertama dengan melakukan penjajakan awal perbatasan desa untuk memahami kondisi geografis Desa Lebak Muncang. Tim eksplorasi melakukan penanaman pohon sengon yang bibitnya di bawa langsung dari IPB university sebagai bentuk penyerahan simbolis kegiatan. Penanaman dilakukan di puncak bukit yang cukup berdekatan dengan area perkebunan warga.
Desa Lebak Muncang memiliki Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) yang merupakan pelopor segala kegiatan pariwisata di Desa Lebak Muncang. Berdiri sejak tahun 2011 dan sempat terhenti kegiatannya di tahun 2020 saat Pandemi Covid-19, membuat tahun 2023 ini penuh dengan penyesuaian kembali, baik dalam segi pengelolaan wisata maupun promosi kepada wisatawan.
Adanya Desa Wisata Lebak Muncang yang berfokus pada agrowisata juga berdampak baik bagi masyarakat pertanian yang memiliki potensi-potensi edukasi wisata, salah satunya yaitu edukasi wisata budidaya lele yang dikelola oleh Pak Budi di halaman rumahnya. Ia dan istri sangat terbuka kepada para pengunjung yang ingin belajar budidaya lele. Selain itu, banyak juga masyarakat pertanian yang dilibatkan Pokdarwis untuk menjadi tempat edukasi pertanian. Namun, terdapat juga masyarakat yang menyampaikan kurang adanya dukungan dari pemerintah karena anggapan desa wisata ini sudah maju.
Masyarakat umum turut dilibatkan oleh pokdarwis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya yaitu adanya bentuk kerja sama dalam homestay yang menjadi tempat tinggal para pengunjung selama berlibur di Desa Lebak Muncang. Tidak hanya menyediakan tempat tinggal, pemilik juga mengajak pengunjung untuk hidup layaknya orang desa. Pemilik rumah juga dapat menawarkan usaha-usaha yang dimiliki seperti perkebunan strawberry yang dapat dijadikan oleh-oleh bagi para pengunjung.
Selain agro edukasi, Desa Wisata Lebak Muncang juga berfokus pada bidang kesenian. Mahasiswa SKPM IPB ikut belajar kesenian sunda yaitu Degung. Selain itu, pokdarwis juga turut melestarikan permainan-permainan tradisional, seperti egrang, bakiak, serta bedil karet. Mahasiswa SKPM IPB berkesempatan untuk belajar membuat permainan egrang mulai dari tracking untuk mencari bambu, pembuatan egrang, hingga cara memainkan egrang itu sendiri.