Lihat ke Halaman Asli

Akademisi Ajak Masyarakat Melek Informasi Kesehatan

Diperbarui: 6 Mei 2021   18:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo Commstride 2021

Cikarang, 15 April 2021 -- Informasi kesehatan di masa pandemic Covid-19 telah banyak beredar. Jika tidak hati-hati, masyarakat akan mendapatkan informasi yang kurang valid dan tidak menyehatkan. Hal ini membuat literasi media dan kesehatan menjadi isu penting yang perlu disadari oleh masyarakat. Isu ini menjadi salah satu topik yang hangat dibicarakan dalam konferensi Dynamic Media, Communication, and Culture (DiMCC) yang digelar oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi President University secara virtual pada Kamis (15/4/2021).

Salah satu pembicara kunci, Dr. Puji Lestari, dalam presentasinya merasa prihatin dengan banyaknya informasi kesehatan yang tidak valid beredar di kalangan masyakat. Ia pun mengajak masyarakat untuk tidak ikut menyebarkan informasi yang belum tentu benar.

"Di masa pandemi ini, justru kita harus lebih aware terhadap hoax. Tidak hanya menjadi hoax fighter, namun pastikan juga kalau kita tidak menjadi salah satu penyebar hoax tersebut. Maka dari itu, penting untuk mengonfirmasi data dari sebuah berita sebelum di-share ke orang lain, agar apabila berita tersebut ternyata hoax, dapat berhenti di kita," tutur Puji Lestari.

Untuk itu, Puji mengajak masyarakat untuk aktif dalam mengonfirmasi berita yang akan disebarkan terutama ke orang-orang terdekat. Tak hanya itu, Dr. Puji Lestari pun menjelaskan bahwa pengecekan fakta di era modern ini pun dapat dilakukan lewat aplikasi yang dapat diundah secara digital di gadget masing-masing.

Selain Dr. Puji Lestari, pembicara kunci yang juga turut berpartisipasi adalah Dr. Ulani Yunus, Dr. Dadang Rahmat Hidayat, Dr. Rustono Farady Marta, Prof. Wang Changsong, dan Nicholas Charah, Ph.D.

Konferensi DiMCC kedua ini mengangkat tema "Message, Meaning, Media in 2021: From COVID-19 Pandemic to Society 5.0". Kegiatan ini dihadiri lebih dari 200 peserta secara virtual dan diikuti oleh 70 pemakalah dari kalangan mahasiswa dan akademisi dari berbagai universitas di Indonesia, Malaysia, Taiwan, dan Australia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline