Lihat ke Halaman Asli

Cokorda Agung Wibowo

lecturer, Marketer, Public Speaker, Content Creator

Belajar dari Negara Maju, Implementasi Sistem Pengawasan Jabatan Fungsional yang Efektif

Diperbarui: 2 Desember 2024   07:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi sistem pengawasan (Sumber: AI FluxFast)

Sistem pengawasan jabatan fungsional di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, meskipun lembaga pemerintahan telah menerapkan sejumlah kebijakan untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas. Dalam konteks ini, belajar dari negara-negara maju yang memiliki sistem pengawasan jabatan fungsional yang efektif dapat memberikan wawasan berharga. 

Studi banding dengan beberapa negara, khususnya di Eropa dan Asia, menunjukkan bahwa terdapat praktik terbaik yang dapat diadopsi untuk meningkatkan sistem pengawasan di Indonesia. Dengan mengandalkan teknik lima objek dasar, esai ini akan mengeksplorasi pelajaran-pelajaran penting yang dapat diambil.

Objek Pertama: Sistem Pengawasan Terintegrasi

Negara-negara maju seperti Swedia dan Singapura telah berhasil mengimplementasikan sistem pengawasan terintegrasi yang mencakup berbagai aspek pemerintahan dan lembaga. Di Swedia, misalnya, sistem pengawasan tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga pada pengembangan kapasitas pegawai melalui pelatihan reguler dan evaluasi kinerja. Hal ini memastikan bahwa setiap jabatan fungsional memiliki ruang untuk berkembang dan dioptimalkan.

Pelajaran untuk Indonesia: Indonesia perlu menciptakan sistem pengawasan yang lebih terintegrasi, dengan menghubungkan berbagai lembaga dan memberi penekanan pada pengembangan sumber daya manusia. Pendekatan ini dapat mengurangi duplikasi tugas dan meningkatkan efisiensi dalam penyampaian layanan publik.

Ilustrasi sistem pengawasan (Sumber: AI FluxFast)

Objek Kedua: Penggunaan Teknologi dan Data

Negara-negara seperti Estonia telah mendemonstrasikan bagaimana teknologi dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengawasan jabatan fungsional. Implementasi platform digital yang memungkinkan warga negara untuk memberikan masukan dan melaporkan penyimpangan merupakan langkah maju yang signifikan. Sistem ini meningkatkan partisipasi masyarakat sekaligus mempermudah pengawasan terhadap pegawai.

Pelajaran untuk Indonesia: Mengadopsi teknologi dalam sistem pengawasan di Indonesia bukan hanya akan mempercepat proses, tetapi juga akan meningkatkan keterlibatan masyarakat. Platform digital untuk pelaporan dan feedback dapat menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan akuntabilitas.

Objek Ketiga: Kemandirian Lembaga Pengawas

Salah satu ciri khas negara maju adalah adanya lembaga pengawas yang independen dan dipercaya. Di Germany, misalnya, lembaga pengawas jabatan fungsional memiliki wewenang penuh dan beroperasi tanpa campur tangan politik. Ini memastikan bahwa pengawasan dilakukan secara objektif dan berdasarkan pada prinsip-prinsip etika.

Pelajaran untuk Indonesia: Membangun lembaga pengawas yang independen dan profesional sangat penting untuk meningkatkan kredibilitas sistem pengawasan di Indonesia. Hal ini dapat dicapai dengan memperkuat peraturan yang mendukung otonomi lembaga-lembaga tersebut dan meminimalisir pengaruh politik dalam pengambilan keputusan.

Ilustrasi sistem pengawasan (Sumber: AI FluxFast)

Objek Kelima: Evaluasi dan Umpan Balik Berkelanjutan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline