Dimana rindu bertegur sapa dengan waktu
Aku masih saja memikirkan senja yang berlalu tanpamu
Merasakan semilir angin pagi
Yang kupikir datang terlalu dini
Tak ada tawa yang lebih renyah dari tawamu
Tak ada senyum yang lebih menawan dan membuatku tertawan
Selain lengkung indah di wajahmu
Tak ada makna kata yang lebih menyentuhku
selain tuturmu
Mega biru yang membentang di atas kepalaku
Menjadi kanvas bagi setiap lukisan doaku