Lihat ke Halaman Asli

Kembalikan Lagi Ketegaranku

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak boleh ada yang tahu kalau aku kini rapuh

Bagai dinding yang perlahan retak dan mulai runtuh

Jangan ada yang faham jika aku sudah lemah

Sangat lelah dalam titiknya yang terbawah

.

Kau bilang aku punya stamina emosi yang kuat

Kau salut atas segenap kesabaranku

Namun banyak hal yang kau tak pernah tahu

Termasuk titik terendah pertahananku

.

Aku sendiri menanggung seluruh beban kehidupan

Mengais rejeki dalam selaksa keterbatasan

Menerjang badai yang kerap datang menghadang

Mencoba bertahan dalam riak dan gelombang

.

Tak ada ruang nyaman tempatku berlindung

Tak ada tiang penyangga agar tetap tegak berdiri

Tak ada tempat kokoh untuk sekedar bersandar

Tak ada keping hati yang hangat menemani

.

Biarlah kusimpan sendiri ketidakberdayaanku

Dan kutangisi keterpurukan jiwaku

Kusampaikan berulang kali dalam munajatku

Kupasrahkan diri dalam hening batinku

.

Bangkitlah dan terus berjuang

Kau tidak sendiri, kau memiliki Tuhan

Kalimat itu sampai saat ini masih juga terngiang

Maka kepada-Nya lah semua duka kuserahkan

.

Ya Robb, tempat segala doa kupanjatkan

Bantu hamba melewati kerasnya kehidupan

Kembalikan lagi ketegaranku yang dulu

Genggam aku dalam limpahan kasih sayang-Mu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline