Lihat ke Halaman Asli

Masykur A. Baddal

TERVERIFIKASI

Blogger dan Vlogger

Nyamannya Melang-lang Buana dengan Non Tunai

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1429581905678614211

[caption id="attachment_361807" align="aligncenter" width="600" caption="Saat melakukan reservasi dan checkin hotel First World Hotel & Resort di Genting, Malaysia. (foto: albaddal)"][/caption]

By. Masykur A. Baddal - Travelling ke berbagai pelosok dunia, saat ini telah menjadi tren para kawula muda dan keluarga modern. Sudah menjadi hal lumrah saat seorang anak yang masih duduk di bangku terakhir Sekolah Dasar, merancang sendiri rencana wisatanya saat liburan semester. Hal ini sangat berbanding jauh dengan anak-anak seumurannya, pada era tahun sembilan puluhan.

Kemudahan dalam mendapatkan informasi melalui jaringan broadband internet, sekitar ragam objek wisata nasional dan internasional yang layak dikunjungi, merupakan salah satu faktor pendukungnya. Begitu juga fasilitas transportasi laut, darat dan udara semakin mudah untuk didapat. Belum lagi aneka penawaran menarik yang ditawarkan oleh biro wisata, seolah menjadikan wisata mingguan atau bulanan sudah menjelma bak menu makanan wajib setiap kelaurga modern.

Meluasnya penggunaan fasilitas transaksi non tunai, baik yang berwujud credit card, debet card, mobile banking, internet banking dll. merupakan sebuah revolusi perbankan dalam aktifitas transaksi warga. Dimana sebelumnya masih sangat terikat dengan jalur transaksi konvensional atau uang kas. Di samping itu transaksi modern ini, juga menawarkan ragam kemudahan dan keamanan maksimum kepada masyarakat, ketimbang harus membawa-bawa jumlah uang kas kemana-mana, yang rawan menjadi sasaran aksi perampokan setiap saat. Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/1/PBI/2014 tanggal 21 Januari 2014 tentang Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran, semakin mempertegas keamanan transaksi dengan menggunakan fasilitas jalur non tunai ini.

Tahun 1991, adalah era kebangkitan ekonomi Indonesia, sebelum terhempas limbung akibat hantaman krisis moneter pada tahun 1997. Saat itu masih segar dalam ingatan penulis, bagaimana kami harus melunasi biaya hotel para jama'ah haji plus di Jeddah, Mekkah dan Madinah, yang jumlahnya mencapai ribuan jama'ah. Yaitu dengan mengambil uang kas dari bank setempat, yang jumlahnya bergoni-goni. Lalu membawanya ke hotel-hotel tersebut dengan kendaraan pribadi. Tentu saja sangat merepotkan, belum lagi dihinggapi perasaan gelisah, karena sewaktu-waktu bisa saja menjadi sasaran aksi perompokan.

Hal ini berbanding jauh ketika kami melakukan perjalanan wisata ke beberapa negara Asean minggu lalu. Dimana beberapa rute pesawat dan hotel belum kami bayar lunas di Jakarta, karena khawatir sewaktu-waktu ada perubahan pada rute perjalanan kami. Beberapa anggota rombongan yang masih belum begitu melek dengan transaksi non tunai, sempat menampakkan kecemasan pada mimik wajahnya. Khawatir jika perjalanan tersebut harus berakhir di negeri jiran terdekat.

Di sisi lain, penulis sebagai koordinator rombongan, tetap merasa nyaman dan santai, terkadang menjadi tanda tanya besar bagi anggota rombongan yang lain, mengapa penulis bisa bersikap demikian. Maklum dengan bekal kartu kredit, beberapa buah kartu debet card, pin mobile banking dan internet banking sudah lebih dari cukup untuk menghandel semua kebutuhan rombongan dalam perjalanan itu.

Setelah kami menetapkan tujuan perjalanan selanjutnya dengan fixed, lalu penulis mulai melakukan transaksi pembayaran untuk tiket pesawat, konsumsi dan hotel dengan menggunakan mobile banking. Hanya membutuhkan beberapa menit saja untuk melakukan semua transaksi itu. Selanjutnya, beberapa  saat kemudian semua confirmation code dan booking code sudah dikirim oleh penyedia jasa ke nomor handphone dan email kami. Begitu mudah bukan? Bayangkan jika harus membawa-bawa uang kas dalam tas, belum lagi harus datang langsung ke alamat si penyedia jasa, tidak terbayangkan seberapa banyak waktu yang terbuang sia-sia dalam perjalanan. Belum lagi rasa khawatir yang berlebihan karena membawa uang kas dalam jumlah besar.

Berkah internet dan fasilitas transaksi non tunai yang saat ini sedang digalakkan oleh Bank Indonesia kepada masyarakat, harus didukung sepenuhnya. Sebab banyak sekali menawarkan kemudahan dan keamanan kepada penggunanya. Hanya dengan berbekal sebuah kartu debet card di dompet atau sebuah pin mobile banking dalam gengaman anda, maka perjalananpun menjadi aman dan terjamin.

Salam Non Tunai.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline