[caption id="attachment_156827" align="aligncenter" width="600" caption="Sebagian besar rumah penduduk di Mesir dinding luar belum diplaster. (foto: M. Syukri)"][/caption] By. Masykur A. Baddal - Ada pemandangan unik di Mesir, kerap menjadi perhatian para wisatawan dan pendatang baru ke negeri piramida itu. Hampir semua rumah dan gedung milik masyarakat kelas menengah ke bawah yang berada di pinggir jalan utama negeri itu, umumnya dinding luar rumah atau gedungnya, dibiarkan masih berbentuk susunan batu bata merah, tanpa diplaster. Pemandangan aneh ini tidak hanya terdapat di ibukota Cairo saja, tapi hampir di seantaro negeri cleopatra itu. Kadang, karena pemandangannyanya terlalu menonjol dan kontras, mengundang tanda tanya dari para pendatang ke negeri seribu menara itu. Jika kita perhatikan sekilas dari luar gedung, rumah-rumah itu seolah-oleh tanpa penghuni, karena masih dalam tahap renovasi atau dalam proses pembangunan. Tapi, jika kita perhatikan secara seksama, di lokasi perumahan dan gedung itu ternyata terdapat kehidupan, seperti layaknya perumahan atau real estate yang ada di berbagai pelosok kota Cairo. Sebagai orang yang telah lama berdomisili di negeri tersebut, saya juga kurang memperhatikan dan kurang mengerti kenapa orang-orang Mesir jarang memplaster dinding luar rumah mereka. Sebelumnya, ada yang mengatakan, dinding tersebut sengaja tidak diplaster supaya udara gampang masuk kedalam rumah, karena iklim di negeri itu sangat panas terutama pada puncak musim panas. Namun, pendapat tersebut terpatahkan. Jika hanya untuk memudahkan masuknya udara kedalam rumah, lewat celah-celah dinding yang tidak diplaster, lalu bagaimana jika musim dingin tiba, yang dinginnya bahkan sangat menusuk sampai ke tulang sumsum. Berarti, alasan orang Mesir tidak memplaster dinding rumah mereka, bukan karena itu. Akhirnya, karena terus merasa penasaran akan fenomena ganjil ini, saya berusaha mengontak seorang sahabat dekat, dia adalah orang Mesir dan berprofesi sebagai kontraktor. Setelah menceritakan maksud dan tujuan saya kepada dia, akhirnya saya diundang ke rumahnya untuk bersilaturrahmi. Pada hari yang telah disepakati, saya pun tiba di alamat rumah sahabat Mesir itu yang berada di daerah Basatin Old Cairo. Pemandangan pertama yang mencengangkan adalah, di wilayah Basatin hampir 99% rumah warga, tidak diplaster dinding luar rumahnya. Termasuk rumah sahabat Mesir tadi. Jadi saya rasa sangat tepat datang ke daerah itu. Karena terus memandangi gedung-gedung yang ada disekitar itu, layaknya seperti orang kebingungan, tiba-tiba Ahmed el Arisyi nama sahabat Mesir tadi, menepok pundak saya, lalu menarik lengan saya sembari mengajak masuk ke rumahnya, yang berada di tingkat tiga salah satu gedung di daerah itu. Saya terkaget-kaget sendiri, setelah melihat bagian luar gedung tua yang tidak berplaster, ternyata bagian dalam (interiornya) setarap dengan interior hotel bintang tiga. Setelah beramah tamah dengan penuh keakraban layaknya sahabat karib, sambil menikmati secangkir teh mint hangat khas Mesir. Lalu saya menyampaikan uneg-uneg yang telah lama terpendam itu kepada Ahmed el Arisyi. Saya mau bertanya, " Kenapa rumah orang Mesir, umumnya tidak memplaster dinding luarnya, termasuk dinding luar gedung kamu". Sambil tertawa lepas sebagai ciri khas orang Mesir, lalu Ahmed el Arisyi menjawab, " Tidak diplaster itu tandanya, bahwa rumah dalam proses pembangunan dan belum dihuni. Ada klausul dalam undang-undang pajak properti Mesir, rumah rakyat yang masih dalam proses pembangunan tidak terkena pajak properti". Dengan perasaan tidak percaya, lansung saya sanggah omongannya, " Kamu yakin? masak petugas pajak tidak tahu masalah itu". Dijawabnya kembali, " Bagaimana tidak yakin, ini khan kerjaan harian saya. Malah orang-orang pajak itu yang memberi contoh kepada masyarakat, kalau tidak bagaimana masyarakat tahu? hahaha...". Akhirnya karena mendapat jawaban jitu, saya pun ikut tertawa lepas hahahaha.... Karena malam pun semakin larut, saya mohon diri untuk pamit kepadanya. Jadi, fenomena aneh dinding luar rumah tidak diplaster, adalah suatu upaya dari masyarakat untuk menghindari pungutan pajak properti negara. Ternyata, celah ini banyak dimanfaatkan juga oleh kelompok-kelompok the Have negeri itu. Buktinya, sewaktu saya mengitari area perumahan, terlihat banyak mobil mewah bermerek dengan model terbaru, nangkring di depan gedung-gedung kumuh itu. Selanjutnya, karena sudah mendapatkan jawaban jitu, saya lalu meninggalkan area perumahan. Setelah terlebih dahulu mengitarinya beberapa kali, untuk membuktikan jawaban sahabat tadi. Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H