[caption id="attachment_347757" align="aligncenter" width="504" caption="Suasana adem di perkampungan Kampung Naga desa Neglasari, Tasikmalaya. (foto: albaddal)"][/caption]
By. Masykur A. Baddal - Berjarak sekitar satu jam perjalanan dengan berkendera dari Kawasan Wisata Galunggung, Tim 3 Jejak Para Riser menyempatkan diri untuk melihat secara dekat kehidupan masyarakat di Kampung Naga, desa Neglasari Tasikmalaya Jawa Barat. Di Kampung Naga, anda jangan berharap akan melihat sekumpulan naga atau sejenisnya disana.
Kampung Naga adalah sebuah kampung dimana masyarakatnya masih berpegang teguh kepada adat istiadat Sunda dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terlihat dari gaya kehidupan yang masih sangat lestari dalam masyarakat mereka. Rumah serta bangunan-bangunan lain yang terdapat di Kampung Naga, masih sangat tradisional. Seperti; Atap rumah masih menggunakan daun rumbia atau ijuk, sedangkan dinding-dinding atau bagian bangunan yang lain masih menggunakan anyaman bambu atau bilik.
Adapun asal mula Kampung Naga sendiri belum ada titik terang. Tidak ada kejelasan sejarah, kapan dan siapa pendiri serta apa yang melatarbelakangi terbentuknya kampung dengan budaya yang masih kuat serta lestari ini.
Selain itu, masyarakat di Kampung Naga sendiri menyebut sejarah kampungnya dengan istilah "Pareum Obor". Pareum jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, yaitu mati atau gelap. Sedangkan obor berarti penerangan, cahaya atau lampu. Jika diterjemahkan secara singkat yaitu, Matinya penerangan.
Maksudnya, berkaitan dengan sejarah kampung naga itu sendiri, mereka tidak mengetahui asal usul kampungnya. Masyarakat Kampung Naga mengatakan, hal ini akibat hilangnya arsip sejarah mereka pada saat pembakaran kampung naga oleh Organisasi DI/TII Kartosoewiryo. Pada saat itu, DI/TII menginginkan terciptanya negara Islam di Indonesia. Banyak lagi sumber informasi yang mengisahkan tentang asal-usul masyarakat di Kampung Naga tersebut, yang kesemuanya masih serba simpang siur.
Untuk berkunjung ke Kampung Naga, apabila anda bergerak dari arah jalan raya Garut ke Tasikmalaya, anda harus menuruni tangga menuju ke tepi sungai Ciwulan. Kemudian menuju jalan setapak menyusuri sungai Ciwulan, hingga masuk ke dalam wilayah perkampungan Kampung Naga.
Salam Kampung Naga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H