Eataly adalah food market Italia terbesar yang telah memiliki beberapa cabang di seluruh dunia. Selain menjual bahan masakan yang asli berasal dari Italia, ia juga merupakan sebuah food court. Dan food court inilah yang membuat Eataly terkenal, karena seluruh masakan yang dihidangkan di Eataly dibuat made to order alias secara langsung, sehingga seluruh bahan yang ada sangat terjaga kesegarannya. Dengan meningkatnya kepopuleran Eataly berkat word of mouth hingga ke Amerika Serikat dan ulasan surat kabar terkemuka, maka Eataly pun melebarkan sayapnya ke seluruh dunia dan membuka cabang di berbagai belahan dunia yang dimulai dari Amerika, hingga Seoul, Korea Selatan. Total ada 8 negara yang dijadikan cabang dan Denmark salah satunya (Source: Wikipedia)
Di Eataly, anda dapat menjumpai berbagai macam produk Italia yang kaya, dari berbagai macam merek minyak zaitun asli, hingga jamur truffle dan tidak ketinggalan pula, berbagai macam jenis pasta. Di samping itu, mereka juga menjual sayuran segar. Eataly tidak hanya merupakan sebuah supermarket, ia juga sebuah food court yang menyajikan kekayaan kuliner Italia. Pasta, Pizza dan roti segar khas Italia pun semuanya ada di sini dan semua dibuat secara langsung. Konsep Eataly adalah Open Kitchen sehingga anda bisa menyaksikan secara langsung masakan anda dibuat.
Saya menyempatkan diri untuk mengunjungi Eataly Copenhagen untuk makan siang sebentar dan saya memesan pasta Tagliolini Asparagi e Ricotta Salata.
Tagliolini adalah sejenis pasta yang satu famili dengan fettuccine. Dalam masakan ini, Pasta dimasak dengan Asparagus dan sedikit jus lemon dan ditaburi keju Ricotta yang agak tua dan parutan kulit lemon. Asparagus yang dipotong tipis-tipis menambah tekstur yang pas dan berpadu dengan pasta yang dimasak al dente. Asparagusnya pun terasa sangat segar. Saus pesto yang ditambahkan pun menjadi bumbu yang pas untuk masakan ini dan sedikit perasan jus lemon dan parutan kulitnya menambah aroma pada masakan dan menghadirkan citarasa segar.
Selain pasta, anda juga dapat memesan Pizza di counter yang tersedia. Umumnya Pizza yang dijajakan ada 4 macam, dengan dua jenis yang vegetarian dan dua jenis lagi yang mengandung daging (umumnya daging babi).
Saya memesan pizza dua jenis vegetarian yaitu Asparagus dengan keju scamorza yang merupakan keju asap khas Italia. Untuk yang satu lagi, saya memilih yang Parmigiana yang terdiri dari saus tomat klasik, mozzarella, terong panggang dan keju Grana Padano tua. Pizza yang dipanggang terasa crispy secara pas dan benar-benar terasa keotentikannya.
Pizza Asparagus dengan keju asap scamorza terasa lezat dengan aroma keju yang kuat namun tidak berlebihan. Aroma keju asapnya benar-benar menggugah selera dan asparagus yang dipotong tipis-tipis menyeimbangkan rasa pizza secara keseluruhan. Untuk Pizza Parmigiana-nya, rasanya kurang lebih sama dengan pizza Margherita yang lazim ditemui di restoran-restoran Italia, namun dengan tambahan terong panggang dan keju Grana Padano tua, rasanya sedikit lebih manis dan keju tua yang ditambahkan semakin menguatkan rasa.
Di sudut lain supermarket ini, anda juga bisa menjumpai berbagai macam keju khas Italia yang dijual seperti parmesan, mozzarella dan sebagainya.
Selain berbagai macam keju, ada juga bermacam-macam daging yang diawetkan. Hanya saja, kebanyakan daging yang diawetkan berasal dari daging babi. Jika anda mencari yang non-babi, anda bisa memilih bresaola yang merupakan daging sapi yang digarami dan diawetkan. Jika ingin membeli daging awet khas Italia, pastikan untuk memeriksa apakah dilabeli bresaola atau bukan.
Masakan Italia tentunya tidak lengkap tanpa minyak zaitun, dan itu tidak terkecuali bagi supermarket ini. Di sepanjang pandangan mata anda, rak-rak terjejer penuh dan rapi dengan berbagai macam minyak zaitun yang berasal dari macam-macam merek dan daerah tertentu di seluruh Italia.