Di dunia kuliner, ada sebuah daftar yg selalu dinanti-nanti para foodie dan pemerhati kuliner dunia setiap tahun. Daftar ini adalah daftar 50 restoran terbaik dunia yang dimana berbagai restoran di seluruh dunia dinilai dan di-voting untuk masuk ke daftar tersebut dan diberikan urutan rankingnya masing-masing. Bagi restoran, ini adalah daftar yang amat prestisius dan seringkali menentukan kesuksesan restoran mereka tersebut. Dan to persaingan untuk masuk daftar tersebut pun amat keras. Di satu tahun, sebuah restoran bisa saja berada di rangking #18 namun tahun berikutnya jatuh ke ranking #35.
Satu persamaan diantara restoran yang termasuk dalam daftar ini tentunya harga selangit. Tidak jarang bila anda harus rela melihat dompet anda jebol, karena harga untuk satu orang saja bisa untuk ratusan dolar!! Namun, tidak demikian untuk restoran Denmark, Relæ. Relæ menonjol diantara restoran-restoran yang termasuk dalam daftar 50 restoran terbaik karena harganya yang lebih bersahabat dengan dompet anda, yakni hanya $70 untuk menu 5 course termasuk dessert dan snack. Bandingkan dengan restoran lainnya dalam daftar yang disebutkan yang harganya bisa $300-500 per orang!! Bisa dilihat perbedaan harganya kan?
Sebelum saya menceritakan pengalaman saya di Relæ, saya akan memberi penjelasan singkat soal background Relæ. Relæ didirikan oleh Chef Christian Puglisi, setelah mengabdi di Noma (yang pernah memuncaki daftar peringkat selama 3 tahun berturut-turut) sebagai sous chef. Relæ didirikan dengan konsep fine dining yang minimalis, namun tetap memiliki masakan berkualitas. Selain itu, seluruh bahan yang digunakan bersertifikat organik.
Pada bulan Juni 2016, Chef Christian meletakkan jabatan untuk fokus melakukan ekspansi dan menyerahkan manajemen restoran pada chef tangan kanannya, yaitu Chef Jonathan Tam. Chef Jonathan pun menjalankan tugasnya dengan baik, dan buktinya mampu mempertahankan peringkat Relæ di daftar restoran terbaik (tahun lalu, Relæ berperingkat #40 dan tahun kini #39).
Saya memesan tempat di Relæ dan memesan menu 5 course termasuk dessert dan snack.
Untuk First Course, saya mendapatkan Radish and Preserved Strawberries
Radish and Preserved Strawberries
Saat menggigitnya, saya mendapatkan rasa lobak yang crunchy dan segar namun dalam sekejap kemudian saya merasakan aftertaste yang asam dari vinegar yang diambil dari strawberry yang diawetkan. Lalu daun yang ditata dengan cantik di atas potongan lobak menghadirkan tekstur yang menyeimbangkan dengan lobak yang lebih garing.
Berikutnya, Second Course. Yaitu Lumpfish Roe, Fermented Celeriac and Almond Milk
Lumpfish Roe, Fermented Celeriac and Almond Milk
Lumpfish roe adalah sejenis kaviar yang populer di Denmark dan lazim dijumpai di restoran-restoran Denmark. Rasanya tidak sekuat kaviar asli, dan lebih mirip dengan telur ikan yang biasa dijumpai di restoran sushi. Dalam masakan ini, Lumpfish roe dan Celeriac yang disajikan saling menghadirkan perubahan tekstur yang ditopang bersama rasa Almond Milk yang lembut.