Tidak dapat dielakkan bahwa setiap manusia di bumi ini berbeda. Bahkan dapat dikatakan bahwa tidak ada yang sama dengan orang lain, sekalipun mereka lahir kembar. Setiap manusia berbeda. Namun, perbedaan ini bukanlah sebuah hal yang buruk jika setiap manusia dapat menggunakannya dengan baik. Jika setiap manusia dapat menerima keragaman ini, maka kehidupan manusia akan lebih berwarna.
Perbedaan antar manusia mencakup banyak hal, termasuk nilai yang dianut, kebenaran yang diyakini, kesenangan setiap pribadi, ataupun hal-hal yang lain. Sehingga bisa saja ditemukan orang yang suka dengan manisan, namun di sisi lain banyak orang juga yang tidak menyukai manisan. Tapi apakah itu menjadi sebuah permasalahan? tentu saja tidak. Itu adalah hal yang sangat wajar.
Pada saat sekarang ini, sudah makin banyak orang yang mulai memahami bahwa memang manusia memiliki perbedaan, tetapi masih ada saja pihak yang kurang dapat memahaminya, sehingga pada ujungnya, ia justru menyiksa dirinya sendiri. Salah satunya adalah manusia yang "people pleaser". Manusia yang sering "people pleasure" merupakan manusia yang selalu berjuang untuk membahagiakan orang lain tanpa melihat kepada dirinya sendiri. Ia terus membahagiakan orang lain dan menjadi khawatir jika orang lain membencinya.
Menjadi "people pleasure" tidaklah enak. Sebab selalu berjuang untuk membuat orang lain menjadi bahagia hingga lupa untuk membahagiakan dirinya sendiri. Orang-orang yang seperti ini kebanyakan menderita karena selalu berjuang untuk membahagiakan orang lain dan menderita karena selalu khawatir jika suatu saat ia akan dibenci oleh orang lain.
Seharusnya, mereka mulai mengetahui bahwa seorang manusia tidak akan pernah dapat membahagiakan semua manusia sebab manusia itu selalu berbeda. Apa hal yang membahagiakan A, mungkin tidak membahagiakan B, dan seterusnya.
Mulai sekarang, mari memikirkan bahwa tidak ada gunanya kita berjuang untuk membahagiakan setiap orang. Lebih baik fokus kepada diri sendiri dan mulai berbenah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H