Saat ini, begitu sulit untuk menemukan pemuda yang tegas dan teguh pada pendiriannya. Hal tersebut terjadi karena pada masa sekarang begitu banyak hal yang mendistrak perhatian apra kaum muda dan membuat mereka menjadi tidak percaya dengan diri mereka. Seperti penggunaan media sosial, media yang digunakan oleh banyak orang untuk mengunggah foto mereka.
Kebanyakan masyarakat akan lebih memilih untuk memunggah hal yang baik dan indah saja. Pemuda yang melihat kehidupan orang lain yang lebih beruntung akan membuatnya merasa kecewa dan tidak percaya dengan diri mereka sendiri.
Namun, sepertinya Pambudi tidak akan mudah terlena seperti kaum muda saat ini. Ia tetap teguh akan keputusan yang sudah ia buat. Novel "Di Kaki Bukit Cilalak" Ahmad Tohari mencerita sebuah kehidupan yang asri di sebuah perkampungan. Namun, tidak berarti desa tersebut lepas dari sebuah permasalahan. Berbagai masalah juga muncul, terutama ketika terjadi pemilihan kepala daerah, berbagai drama dan taktik digunakan untuk memenangkan posisi tersebut.
Adalah Pambudi, seorang pemuda yang bekerja di koperasi simpan pinjam masyarakat. Ia merupakan seorang yang jujur serta mengerjakan tugasnya dengan baik. Namun, nasib buruk menghinggapi hidupnya. Ia dipertemukan dengan seorang lurah yang sangat serakah, Pak Dirga. Pak Dirga menggunakan posisinya sebagai lurah untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya.
Hal tersebut ditentang oleh Dirga, hingga akhirnya ia keluar dari pekerjaannya agar hidupnya menjadi lebih tenang. Setelah ia keluar dari pekerjaannya, banyak hal yang terjadi, ia menolong orang lain, ia menjadi terkenal, ia difitnah, hingga akhirnya ia menjadi seorang jurnalis di Yogyakarta, Perjalanan hidup Pambudi berjalan dengan lancar. Tentu, hal tersebut dipengaruhi oleh tekad dan pendiriannya yang begitu percaya akan apa yang ia percayai dan yakini.
Percaya kepada pemikiran sendiri bukanlah sebuah hal yang mudah sebab manusia hidup bersama dengan teman dan rekan-rekannya. Hal tersebut menjadikannya memeroleh berbagai sudut pandang yang dapat menggetarkan keyakinannya. Padalah, percaya kepada diri sendiri bisa menjadi cara yang begitu baik untuk mengembangkan diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H