Lihat ke Halaman Asli

Candika Putra Purba

Pengajar Bahasa Indonesia

Haruskah?

Diperbarui: 1 September 2022   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Akhir-akhir ini, saya sering berpikir terkait "mengasihi siswa". Dulu, ketika saya masih kuliah, hal ini juga sering diperdengarkan. Kemudian, tidak jarang juga dihubungkan dengan Tuhan. Anehnya, saya baru memikirkan hal ini ketika saya sudah mengajar hampir lebih dari setahun. Setahun mungkin masih menjadi waktu yang singkat untuk seorang guru, namun dalam satu tahun itu, saya merasakan banyak hal.

Semakin saya pergumulkan, saya juga terus memikirkan apakah saya bisa mengasihi murid saya atau tidak. Kemudian, muncul lagi pertanyaan mengenai bagaimana bentuk mengasihi itu sebenarnya. Saat ini, saya mengajar siswa-siswa yang memiliki kepribadian unik. Beberapa di antara mereka selalu membuat perasaan saya menjadi hancur. Tindakan mereka yang tidak sesuai dengan instruksi yang diberikan cukup untuk membunuh semangat saya. Belum lagi, ketika mereka tidak mendengarkan apa yang saya jelaskan. Rasanya begitu menjengkelkan.

Mungkin, inilah yang dimaksud dengan proses mengasihi. Setiap hari saya seperti berjuang untuk tidak membenci murid-murid saya, dan saya terus diuji apakah saya masih bisa mengasihi mereka yang terkadang tidak sesuai dengan apa yang saya inginkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline